Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Anton Charliyan meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di Markas Kepolisian baik tingkat Polda maupun tingkat Polrestabes atau Polres.

"Ini adalah reaksi setelah kejadian bom bunuh diri di Polresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pagi tadi. Markas polisi saja jadi sasaran, apalagi daerah lainnya," ujarnya di Makassar, Selasa.

Anton Charliyan mengatakan, pengamanan di markas kepolisian yakni dengan memeriksa setiap warga atau tamu di pintu masuk baik secara manual ataupun dengan menggunakan metal detektor.

Bukan cuma itu, setiap warga yang berkepentingan di kantor polisi diharuskan menyimpan identitasnya dan menggunakan tanda pengenal (id card) berkunjung setelah rangkaian pemeriksaan dilakukan.

"Ini adalah standar operasional prosedur dan mestinya memang demikian. Siapa saja selain anggota harus diperiksa dan menggunakan kartu pengenal. Sedangkan kalau mobil harus diperiksa, meskipun itu mobil anggota," katanya.

Sedangkan untuk pengamanan sejumlah tempat seperti objek vital di Makassar juga sudah disiagakan beberapa anggota gabungan baik dari Satuan Intelkam, Gegana Brimob, Reskrim maupun Sabhara.

Model pengamanan di beberapa objek vital seperti Bandara Internasional Sultan Hasanuddin serta Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar yakni menggunakan sistem terbuka dan tertutup.

"Ada juga anggota Intelkam itu kita siagakan dengan memakai pakaian sipil. Mereka ini mobile di lokasi, sedangkan pengamanan terbuka dengan seragam dinas," sebutnya.

Bukan cuma di Makassar yang menjadi pusat penyiagaan itu, beberapa tempat yang diindikasi tempat keluar masuknya orang-orang atau di perbatasan juga ditingkatkan pengamananya.

Beberapa daerah di Sulsel juga ada yang berbatasan dengan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang memang sejak lama menjadi daerah teritorial terorisme di KTI.

"Di perbatasan seperti perbatasan Poso itu ada tiga kabupaten. Itupun juga kita jaga dengan konsentrasi khusus," ujarnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024