Makassar (ANTARA Sulsel) - Petinju muda Sulawesi Selatan Jhosua Holy Masihor sukses merebut medali emas pada pelaksanaan kejuaraan nasional (Kejurnas) Tinju antar-Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Nusa Tenggara Timur, 16-22 Juli 2016.
"Perolehan medali emas Sulsel dari Holy Masihor itu didapatkan pada kelas 46 kg youth. Kami tentunya bersyukur dan berbangga dengan pencapaian ini," kata Pelatih Tinju Sulsel, Abdi Amahoru saat dihubungi dari Makassar, Kamis.
Selain perolehan emas dari Holy Masihor, tim tinju PPLP Sulsel juga berhasil mengumpulkan dua medali perak dan satu perunggu.
Untuk medali perak masing-masing dipersembahkan Jhon Latuheru (kelas 42 kg junior) serta Sri Evianti yang bertarung di kelas 51 kg putri. Adapun sumbangan medali perunggu didapatkan melalui Hindriawati di kelas 54 kg putri.
Ia menjelaskan, perolehan satu medali emas ini memang tidak sesuai dengan target awal yakni dua medali emas. Namun masuknya tiga petinju ke babak final juga menjadi indikasi perkembangan kemampuan atlet Sulsel.
Apalagi kekalahan dua petinju Sulsel di babak final juga cukup tipis sehingga tetap memberikan sebuah kebanggaan bagi tim Sulsel.
Menghadapi kejurnas PPLP 2016, Sulsel menurunkan tujuh atlet masing-masing Jhosua Holy Masihor (kelas 46 youth), Jhon Latuheru (kelas 42 junior), Sandi Nirwana (48 junior), Nurul Annisa Amahoru (kelas 45 junior), Marhayati (kelas 48 junior), Sri Evianti (kelas 51 kg), Hindriawati di keas 54 kg putri.
"Target emas yang kita harapkan dari Holy akhirnya bisa terwujud. Kami tentunya akan tetap melakukan evaluasi menyeluruh untuk meraih hasil yang lebih baik ke depan," ujarnya.
Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Sulsel, Hery Sumiharto sebelumnya memang begitu berharap seluruh atlet yang diturunkan bisa membuktikan memang layak bergabung dalam tim PPLP dan memperkuat Sulsel di tingkat nasional.
Pihaknya juga terus fokus dalam meningkatkan pembinaan atlet muda untuk bisa menjadi tulang punggung atau andalan Sulsel ke depan.
Soal persaingan, kejurnas PPLP juga dinilai akan lebih ketat dan untuk itu diharapkan agar setiap atlet tetap fokus sehingga mampu menunjukkan penampilan terbaiknya di laga nanti.
"Perolehan medali emas Sulsel dari Holy Masihor itu didapatkan pada kelas 46 kg youth. Kami tentunya bersyukur dan berbangga dengan pencapaian ini," kata Pelatih Tinju Sulsel, Abdi Amahoru saat dihubungi dari Makassar, Kamis.
Selain perolehan emas dari Holy Masihor, tim tinju PPLP Sulsel juga berhasil mengumpulkan dua medali perak dan satu perunggu.
Untuk medali perak masing-masing dipersembahkan Jhon Latuheru (kelas 42 kg junior) serta Sri Evianti yang bertarung di kelas 51 kg putri. Adapun sumbangan medali perunggu didapatkan melalui Hindriawati di kelas 54 kg putri.
Ia menjelaskan, perolehan satu medali emas ini memang tidak sesuai dengan target awal yakni dua medali emas. Namun masuknya tiga petinju ke babak final juga menjadi indikasi perkembangan kemampuan atlet Sulsel.
Apalagi kekalahan dua petinju Sulsel di babak final juga cukup tipis sehingga tetap memberikan sebuah kebanggaan bagi tim Sulsel.
Menghadapi kejurnas PPLP 2016, Sulsel menurunkan tujuh atlet masing-masing Jhosua Holy Masihor (kelas 46 youth), Jhon Latuheru (kelas 42 junior), Sandi Nirwana (48 junior), Nurul Annisa Amahoru (kelas 45 junior), Marhayati (kelas 48 junior), Sri Evianti (kelas 51 kg), Hindriawati di keas 54 kg putri.
"Target emas yang kita harapkan dari Holy akhirnya bisa terwujud. Kami tentunya akan tetap melakukan evaluasi menyeluruh untuk meraih hasil yang lebih baik ke depan," ujarnya.
Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Sulsel, Hery Sumiharto sebelumnya memang begitu berharap seluruh atlet yang diturunkan bisa membuktikan memang layak bergabung dalam tim PPLP dan memperkuat Sulsel di tingkat nasional.
Pihaknya juga terus fokus dalam meningkatkan pembinaan atlet muda untuk bisa menjadi tulang punggung atau andalan Sulsel ke depan.
Soal persaingan, kejurnas PPLP juga dinilai akan lebih ketat dan untuk itu diharapkan agar setiap atlet tetap fokus sehingga mampu menunjukkan penampilan terbaiknya di laga nanti.