Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Dadi Aryadi mengatakan pihaknya bersama Pemkab Selayar bekerja sama mendukung peningkatan kapasitas dan pemberdayaan sektor UMKM.

"Karena itu, pada hari ini dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (MoU) antara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan dan Bupati Selayar," kata Dadi Aryadi di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, kerja sama peningkatan kualitas UMKM itu dikhususkan pada sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Menurut dia, hal itu merupakan salah satu bentuk inisiasi dari Kantor Perwakilan BI Sulsel menindaklanjuti adanya Nota

Kesepahaman antara Bank Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.17/1/NK-KKP/GBI/2015 dan No.07/MEN-KP/KB/IX/2015 tanggal 10 September 2015 tentang Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan Sektor Kelautan dan Perikanan.

Sementara mengenai perkembangan perbankan di daerah ini disebutkan, perbankan di Selayar memiliki total aset perbankan pada Juni 2016 sebesar Rp580 miliar (0,47 persen dari total aset perbankan di Sulsel), sedang Loan Deposit Ratio (LDR) perbankan di Selayar masih mencapai 68,99 persen dengan NPL (tingkat kredit macet) sebesar 0,31 persen.

Data perbankan Selayar juga menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan masih didominasi oleh jenis kredit konsumsi dengan porsi yang meningkat sejak enam bulan terakhir, atau pada Juni 2016 mencapai 72 persen dari total kredit perbankan di Selayar.

Di sisi lain, pada periode bulan Juni 2016, pencapaian kredit modal kerja dan investasi masing-masing masih hanya sebesar

23 persen dan 5 persen.

Hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan perbankan untuk menyalurkan kredit konsumsi masyarakat. Selain itu, disebabkan oleh adanya kecenderungan pengusaha lokal yang masih belum "bankable" atau masih memiliki rasa ke engganan dalam berhubungan dengan perbankan.

Di sisi lain, rasio kredit UMKM terhadap total kredit UMKM selama tiga tahun terakhir di Selayar masih dalam kisaran 28,84 persen, dengan NPL UMKM yang masih rendah, yaitu sebesar 0,96 persen.

Sementara itu, penyaluran kredit di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Selayar masih tergolong rendah, yaitu

sebesar 3 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan di Selayar.

Hal ini mengindikasikan bahwa penyaluran kredit perbankan di Selayar, khususnya pada UMKM sektor kelautan dan perikanan masih berpotensi untuk meningkat.

Berdasarkan data BPS 2015, jumlah produksi perikanan laut di Kepulauan Selayar menduduki urutan ketiga setelah Bulukumba dan Bone, yaitu mencapai 29 ribu ton atau sebesar 10,06 persen dari total produksi perikanan laut Sulsel.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024