Bantaeng (ANTARA Sulsel) - BPJS Kesehatan menggelar Pencanangan Gerakan Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Serviks) untuk peserta BPJS Kesehatan di Aula Brigade Siaga Bencana Bantaeng, Jumat.

Perwakilan BPJS Kesehatan Kabupaten Bantaeng Fadillah mengatakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke-48 itu dilaksanakan untuk optimalisasi fungsi promotif dan preventif.

BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng, Dinas Kesehatan, PKK, Persit Kodim 1410 dan Bhayangkari untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Kegiatan Pencanangan Gerakan Promotif Preventif dengan Pemeriksaan IVA dan Papsmear tersebut juga didukung oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja yang dipimpin Ibu Iriana Joko Widodo serta Kementerian Kesehatan.

"Kegiatan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Penyelenggaraan Program Pemeriksaan IVA dan Papsmear Terbanyak serentak di Indonesia dengan titik layanan terbanyak," katanya.

Kegiatan itu bertujuan untuk mendeteksi kanker leher rahim pada secara dini wanita agar dapat dilakukan pencegahan karena jenis kanker itu merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang wanita.

Kegiatan diperuntukkan bagi seluruh wanita peserta JKN-KIS yang memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan total target peserta sebanyak 27.000 ribu untuk pemeriksaan IVA dan 10.275 untuk pemeriksaan Papsmear.

Target peserta untuk Kabupaten Bantaeng berjumlah 100 dan 611 (tahunan) serta dilaksanakan di 1.558 titik pelayanan.

"Peserta yang mengikuti kegiatan deteksi dini kanker leher rahim Kabupaten Bantaeng tercatat sebanyak 130 sampai dengan tanggal 28 Juli 2016," jelas Fadillah.

Bupati Bantaeng yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Bantaeng Muh Hero dalam sambutannya mengimbau kepada para wanita khususnya yang ada di Kabupaten Bantaeng agar dapat melakukan pemeriksaan guna mendeteksi secara dini penyakit kanker leher rahim dan melakukan tindakan pencegahan secara cepat dan tepat.

"Melalui kegiatan ini, pemerintah sangat berharap agar wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi akan lebih bertambah, sehingga bisa mendeteksi secara awal tentang penyakit-penyakit yang berhubungan dengan reproduksi wanita, khususnya leher rahim," ujarnya.

Hero menambahkan hal itu dilakukan untuk menekan jumlah penderita penyakit itu serta membangun keluarga yang berkualitas.

Pewarta : Agus Setiawan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024