Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim kempo Sulawesi Selatan tetap bersyukur meski hanya mendapatkan satu medali perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) antar Kota, di Surabaya, Jawa Timur, 28-31 Juli 2016.

Sekretaris Umum Perkemi Sulsel, Bonai Syam di Makassar, Senin, mengatakan satu-satunya medali perunggu yang didapatkan dalam ajang tersebut diraih atas nama Sugeng Priyono yang tampil pada randori kelas 60 kg putra.

"Kejurnas antarkota ini memang hanya kita maksudkan sebagai ajang uji coba atlet PON kita. Kita akan melakukan evaluasi dan pelatih tentu telah mengetahui apa-apa saja yang harus diperbaiki," jelasnya.

Menghadapi kejurnas 2016, tim Sulsel menurunkan sejumlah atlet PON dan non PONatau junior. Selain Sugeng, adapula Riko Holi dan Dian pertiwi.

Sementara untuk atlet junior yakni Arnetta (kelas 46kg putri), Nurul Annisa (kelas 49kg putri) Bahrul (kelas 50kg) serta Agussalim yang berlaga di kelas 55kg putra.

"Kalau atlet remaja memang baru mengikuti kejuaraan tingkat nasional sebagai upaya mematangkan mental dan teknik bertandingnya," katanya.

Meski tidak terlalu kecewa dengan pencapaian ini, namun hasil yang diraih tim Sulsel dipastikan gagal mewujudkan target untuk medapatkan dua medali emas di kejuaraan tahunan tersebut.

"Empat atlet PON yang kita turunkan pada dasarnya, seluruhnya punya potensi membawa pulang medali. Mudah-mudahan dua atlet putra kita juga bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya pada kejurnas nanti," ujar Bonai sebelum keberangkatan.

sementara itu, Ketua Perkemi Sulsel Irman Yasin Limpo, juga sempat mengaku optimistis menargetkan tiga medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat, September 2016

"Dari pantauan pengurus saat latihan, grafik yang ditunjukkan seluruh atlet memang terus meningkat baik aspek kekompakan, stamina serta teknik. Ini tentu menjadi modal berharga menghadapi PON 2016," sebutnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024