Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang menegaskan komitmen pemerintah untuk melarang pekerja anak pada Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Sulsel di Makassar, Rabu.
"Pemerintah akan terus mengawasi para orang tua atau pihak lain yang mempekerjakan anak-anak," kata Agus pada peringatan Hari Anak Nasional tersebut, di Makassar, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa anak usia sekolah harus menikmati masanya untuk menuntut ilmu di bangku sekolah, karena menurutnya usia anak sekolah adalah merupakan usia emas bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
"Ini adalah masa emas bagi anak anak usia sekolah untuk membekali dirinya dengan pendidikan yang baik untuk menjadi bekal dalam meraih masa depannya yang cemerlang", kata Agus.
Agus juga meminta kepada orang tua dan lembaga pendidikan agar terus memupuk jiwa jujur yang mendalam dalam hati sanubari anak-anak.
"Kalau kejujuran sudah tertanam dalam hati sejak kecil, maka nantinya ketika anak-anak menjadi dewasa dan sudah bekerja, mereka tidak akan korupsi," kata Agus.
Ia mengimbau kepada para orang tua atau pendidik di sekolah untuk sama-sama menanamkan rasa jujur dalam hati para anak, agar kelak tidak akan berbuat ketidakjujuran seperti korupsi.
Ia juga meminta kepada anak anak untuk terus memupuk kebersamaan di antara mereka, karena mereka lahir dengan kondisi yang berbeda beda, baik suku, agama, latar belakang keluarga maupun perbedaan secara geografis.
"Pemerintah akan terus mengawasi para orang tua atau pihak lain yang mempekerjakan anak-anak," kata Agus pada peringatan Hari Anak Nasional tersebut, di Makassar, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa anak usia sekolah harus menikmati masanya untuk menuntut ilmu di bangku sekolah, karena menurutnya usia anak sekolah adalah merupakan usia emas bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
"Ini adalah masa emas bagi anak anak usia sekolah untuk membekali dirinya dengan pendidikan yang baik untuk menjadi bekal dalam meraih masa depannya yang cemerlang", kata Agus.
Agus juga meminta kepada orang tua dan lembaga pendidikan agar terus memupuk jiwa jujur yang mendalam dalam hati sanubari anak-anak.
"Kalau kejujuran sudah tertanam dalam hati sejak kecil, maka nantinya ketika anak-anak menjadi dewasa dan sudah bekerja, mereka tidak akan korupsi," kata Agus.
Ia mengimbau kepada para orang tua atau pendidik di sekolah untuk sama-sama menanamkan rasa jujur dalam hati para anak, agar kelak tidak akan berbuat ketidakjujuran seperti korupsi.
Ia juga meminta kepada anak anak untuk terus memupuk kebersamaan di antara mereka, karena mereka lahir dengan kondisi yang berbeda beda, baik suku, agama, latar belakang keluarga maupun perbedaan secara geografis.