Perayaan Festival Kadayawan (Thanksgiving) di kota Davao tahun ini dirasakan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan ini bisa dirasakan dari semaraknya umbul-umbul dan bendera-bendera hias yang dipajang di sepanjang jalankota Davao.
    Selain itu, berbagai festival olahraga dan budaya diselenggarakan di berbagai tempat selama sebulan  penuh juga menambah kemeriahan Festival tersebut, terlebih dengan kehadiran President Rodrigo Roa Duterte, yang sebelumnya menjabat sebagai Walikota Davao.
    Terdapat dua puncak kegiatan Festival Kadayawan tahun 2016 ini.Yang pertama Festival Indak-Indak sa Kadalanan, yang diselenggarakan pada tanggal 20 Agustus 2016.
    Festival ini merupakan kompetisi menari di sepanjang jalan utama kota Davao, yang diikuti oleh berbagai suku di Mindanao serta berbagai sekolah di kota Davao.
    Ciri utama tarian yang dilombakan ini adalah dengan menghentak-hentakan satu kaki kebumi (indak-indak) para penarinya, sehingga membuat suatu gerakan yang sama dan sangat bagus.
    Kegiatan yang kedua adalah Pamulak sa Kadalanan, yaitu parade mobil yang dihiasi dengan berbagai macam sayuran, bunga,dan buah buahan. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 2016.
    Mengingat Festival Kadayawan tahun ini sangat besar dan meriah, KJRI Davao City memanfaatkan momen ini sebagai ajang promosi budaya, ekonomi, dan pariwisata Indonesia di hadapan masyarakat Filipina Selatan, dengan mengundang Tim Reog Ponorogo Indonesia untuk tampil pada acara Pamulak sa Kadalanan.
    Dalam briefing-nya di depan Tim Reog Ponorogo Indonesia, malam sebelum Parade berlangsung, Acting Konsul Jenderal RI Davao City, Endah Rachmi Yuliarti mengatakan bahwa partisipasi Tim Reog Ponorogo pada Festival Kadayawan tahun 2016 dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya mempromosikan keanekaragaman budaya dan pariwisata Indonesia, khususnya tarian Reog Ponorogo.
    Dengan mengendarai mobil hias, dan sebagian lainnya berjalan kaki, Tim ReogPonorogo Indonesia mempesona ribuan pengunjung Kadayawan 2016 ini.
    Decak kagum dan aplause yang seakan-akan tidak akan berhenti-hentinya dari para pengunjung Kadayawan, yaitu ketika Tim Reog Ponorogo Indonesia memperlihatkan keahlian dan ketrampilannya mempertunjukkan atraksi-atraksi yang berbahaya, tetapi sangat memukau di depan panggung kehormatan, yang diisi oleh beberapa anggota Kabinet Sekretaris/Menteri di bawah Presiden Duterte, para pejabat Pemerintah Kota Davao dan Pemerintah Daerah sekitarnya, Konjen Malaysia, Acting Konjen RI dan Konsul Kehormatan dari berbagai negara sahabat.
    Dengan membawa Reog kepala macan yang beratnya tidak kurang dari 40 Kg serta pakaian yang sangat khas dan mencolok mata, mereka menari dengan sangat lincah dan penuh semangat.
    Esok harinya, 22 Agustus 2016, Tim Reog Ponorogo Indonesia juga akan tampil pada "Konferensi internasioanal tentang seni, budaya, dan bahasa antara Indonesia dengan Filipina”, yang diselenggarakan oleh KJRI Davao City, bekerja sama dengan University of Mindanao (UM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara) bertempat di Kampus UM di Matina, Davao City.
    Kegiatan Konferensi Internasional ini juga akan dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
    Rencananya, setelah Konferens ini, kedua universitas ini akan menandatangani naskah NotaKesepahaman tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan dengan University of Mindanao.


Pewarta : Nanang Sumanang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024