Gowa, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Jumriani Daeng Bunga (28) warga Bontobu'ne Kelurahan Tubajeng Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi korban penembakan oknum TNI, Kopral Satu (Koptu) AS dari Batalyon Arteleri Medan (Armed) 726 Takalar.

Informasi yang dihimpun ANTARA, Minggu, pelaku yang diperbantukan sebagai ajudan Bupati Takalar Ibrahim rewa itu merupakan tetangga korban yang kerap membuat ulah dengan pesta minuman kerasnya.

Hasnia Dg Nurung, salah seorang tetangga korban yang menyaksikan insiden penembakan itu menuturkan, kejadian bermula dari pesta minuman keras (miras) yang dilakukan pelaku bersama rekan-rekannya di rumahnya.

Pelaku bersama rekannya Aso, Adi dan Naro yang melakukan pesta miras di halaman rumahnya itu langsung menembak Daeng Bunga saat sahur.

"Saya tidak tahu apa masalahnya sehingga Daeng Bunga tertembak yang jelas saya mendengar 10 kali letupan senjata hingga akhirnya saya kemudian tiarap," tuturnya.

Bukan cuma itu, lanjutnya, setelah korban bersimbah darah pada bagian paha kanannya, ketiga rekan oknum AS kemudian menggedor pintu rumah korban sambil menantang suami korban, Syarifuddin Daeng Sila untuk mengajaknya berduel.

Namun, ajakan duel oleh tiga orang pemabuk itu tidak diladeninya. Syarifuddin hanya mencoba menenangkan ketiganya sambil memohon untuk segera membawa istrinya ke rumah sakit (RS) terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Hal serupa dikatakan oleh Syarifuddin, suami korban. Menurutnya, saat itu dirinya masih tertidur sekitar pukul 02:30 Wita, tiba-tiba dirinya mendengar suara letupan senjata dan beberapa saat kemudian terdengar suara bentakan keras yang menyuruhnya bangun.

Saat terbangun oleh suara dari ketiga rekan pelaku, dirinya kemudian berusaha keluar rumah untuk memastikan permasalahan ketiganya. Namun, sebelum keluar dari pintu rumahnya dia kemudian dicegat oleh istrinya karena saat itu AS dan rekannya sedang memegang senjata.

"Saya mendengar suara Naro dan Anwar yang menyuruh saya bangun sambil mengancam. Saat itu saya mau keluar rumah, istri saya bilang, jangan pak, paha saya berdarah kena tembakan sakit sekali pak," ujarnya saat memberikan keterangan di Polresta Gowa.

Sementara itu Kapolres Gowa AKBP Rudi Hananto yang didampingi Kasat Reskrim AKP Agus Salim saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari warga yang menyebutkan jika salah seorang warga tertembak dipaha kanaannya.

"Kejadian tersebut sedang kita teliti dan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait," ujarnya singkat.

Saat ini, keberadaan pelaku Koptu AS sampai sekarang belum diketahui. Polresta Gowa juga memamstikan akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa rekan AS yang terlibat dalam insiden penembakan itu.
(T.PK-MH/B013)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024