Makassar (ANTARA Sulsel) - Rumah Pintar Pemilu akhirnya hadir di Sulawesi Selatan tepatnya di Kantor PU Provinsi Sulsel jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar dan diresmikan Komisioner KPU Pusat Sigit Pamungkas.
"Selama ini kita tidak pernah memiliki dokumen kepemiluan yang bisa dipelajari baik dari komisoner KPU itu sendiri maupun generasi muda kita termasuk memperbaiki kualitas demokrasi kita kedepan," papar Sigit di Makassar, Sulsel, Selasa.
Menurut dia, Rumah Pintar KPU atau disebut bahasa keaerahannya `Balla Panritta` adalah program nasional dari KPU Pusat. Pihaknya menargetkan akan mendirikan 100 rumah pintar Pemilu hingga 2017 terdiri dari 34 di tingkat provinsi dan 66 di kabupaten kota.
Selain itu, dimaksudkan agar Rumah Pintar Pemilu menjadi pusat dokumentasi dari segala aktiftas kepemiluan. Baik dari tahapan pemilu, hingga properti yang digunakan pada kegiatan pemilu nanti. harapanya mampu mengedukasi pemilih secara luas mengingat jantung demokrasi ada pada rakyat itu sendiri.
"Rumah pintar pemilu didirikan bertujuan mengedukasi pelaksanaan Pemilu nantinya agar lebih baik dan dapat menjadi pusat dokumentasi Pemilu di setiap daerah untuk dijadikan bahan pembelajaran," papar pria ini menjabat Devisi Sosialisasi dan SDM KPU Pusat itu.
Mengenai anggaran pembangunan Rumah Pintar Pemilu tersebut, kata dia, dananya diambil dari APBN perubahan. Tujuanya untuk memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia utamanya di setiap daerah.
Sementara Ketua KPU Sulsel Iqbal Latief pada kesempatan itu menyatakan bahwa Rumah Pintar Pemilu adalah bagian dari program KPU Pusat untuk dijalankan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan serta fungsinya.
Bahkan pihaknya telah membuat rancangan kegiatan pada Pemilihan Gubernur 2018 termasuk Pilkada serentak di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel pada 2018 mendatang.
"Program kita sudah susun menyambut Pilgub dan Pilkada serentak. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait pelaksanaan pesta demokrasi tahun mendatang," tambahnya.
Sebelumnya, Rumah Pintar Pemilu sudah hadir di kantor KPU Pusar dan sejumlah provinsi seperti Bali, DIY Yogyakarta, Sulsel dan sejumlah daerah lain htermasuk yang akan dibangun.
"Selama ini kita tidak pernah memiliki dokumen kepemiluan yang bisa dipelajari baik dari komisoner KPU itu sendiri maupun generasi muda kita termasuk memperbaiki kualitas demokrasi kita kedepan," papar Sigit di Makassar, Sulsel, Selasa.
Menurut dia, Rumah Pintar KPU atau disebut bahasa keaerahannya `Balla Panritta` adalah program nasional dari KPU Pusat. Pihaknya menargetkan akan mendirikan 100 rumah pintar Pemilu hingga 2017 terdiri dari 34 di tingkat provinsi dan 66 di kabupaten kota.
Selain itu, dimaksudkan agar Rumah Pintar Pemilu menjadi pusat dokumentasi dari segala aktiftas kepemiluan. Baik dari tahapan pemilu, hingga properti yang digunakan pada kegiatan pemilu nanti. harapanya mampu mengedukasi pemilih secara luas mengingat jantung demokrasi ada pada rakyat itu sendiri.
"Rumah pintar pemilu didirikan bertujuan mengedukasi pelaksanaan Pemilu nantinya agar lebih baik dan dapat menjadi pusat dokumentasi Pemilu di setiap daerah untuk dijadikan bahan pembelajaran," papar pria ini menjabat Devisi Sosialisasi dan SDM KPU Pusat itu.
Mengenai anggaran pembangunan Rumah Pintar Pemilu tersebut, kata dia, dananya diambil dari APBN perubahan. Tujuanya untuk memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia utamanya di setiap daerah.
Sementara Ketua KPU Sulsel Iqbal Latief pada kesempatan itu menyatakan bahwa Rumah Pintar Pemilu adalah bagian dari program KPU Pusat untuk dijalankan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan serta fungsinya.
Bahkan pihaknya telah membuat rancangan kegiatan pada Pemilihan Gubernur 2018 termasuk Pilkada serentak di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel pada 2018 mendatang.
"Program kita sudah susun menyambut Pilgub dan Pilkada serentak. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait pelaksanaan pesta demokrasi tahun mendatang," tambahnya.
Sebelumnya, Rumah Pintar Pemilu sudah hadir di kantor KPU Pusar dan sejumlah provinsi seperti Bali, DIY Yogyakarta, Sulsel dan sejumlah daerah lain htermasuk yang akan dibangun.