Gowa (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Gowa menegaskan jika pembukaan brankas besi penyimpanan pusaka kerajaan Gowa di Istana Balla Lompoa itu dilakukan dengan disaksikan anggota kepolisian dan TNI.

"Masyarakat kami imbau tetap tenang dan bisa menyaring informasi dengan baik. Bahwa Pak Bupati tak pernah dilantik sebagai raja ataupun Sombayya, bupati hanya dikukuhkan sebagai Ketua LAD," tegas Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Muchlis di Gowa, Kamis.

Dia mengatakan, polemik mengenai Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang dikabarkan dilantik menjadi Sombayya (Raja) telah memicu reaksi keras dari masyarakat, apalagi mengenai pembukaan paksa brankas pusaka peninggalan kerajaan itu.

Disebutkannya, pembukaan brankas penyimpanan benda pusaka kerajaan memang dilakukan secara paksa karena kunci brankas masih dikuasai oleh Andi Makmun Bau Tayang Krgta Bontolangkasa.

Keputusan untuk membongkar paksa brankas juga dilakukan setelah sebelumnya dilakukan rapat dengan unsur kepolisian dan TNI.

Pembukaan brankas, lanjutnya adalah hasil rapat Muspida dalam Rakorpimda,pada Jumat sore (9/9). Kesepakatan dalam rapat ini bahwa untuk memeriksa dan mengecek kondisi barang pusaka sebelum digelarnya acara pencucian benda pusaka (accera Kalompoang), sehingga harus dibuka Sabtu (10/9).

Muchlis mengaku jika pihaknya sudah memberikan waktu kepada pemegang kunci untuk menyerahkan kuncinya atau membuka brankas itu, namun hingga waktu yang ditentukan, pemegang kunci tidak muncul di Museum Istana Balla Lompoa.

"Kita sudah memberi tenggat waktu kepada pemegang kunci untuk datang membuka. Tapi laporan dari Kadis Pariwisita bahwa sudah tidak ada lagi kunci di penanggung jawab museum, makanya dibuka secara paksa," ungkapnya.

Namun sebelumnya, lanjut dia, upaya persuasif juga terus dilakukan oleh Pemkab Gowa yang salah satunya dengan mengirimkannya surat resmi dengan kop surat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Gowa.

"Mewakili Pemkab Gowa saya mengirimkan surat kepada pemegang kunci penanggung jawab Balla Lompoa, Andi Makmun Bau Tayang Krgta Bontolangkasa. Surat ini secara persuasif kami meminta agar beliau membawa kunci kepada Pemkab Gowa. Surat ini diantarkan melalui Kadis Pariwisata, Andi Rimba Alam. Bahkan permintaan melalui surat (tertulis) ini tahapan setelah kami meminta secara lisan," jelasnya menjelaskan kronologinya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024