Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo memaparkan berbagai kemajuan yang telah berhasil dicapai Sulsel pada silaturrahmi alumni SMA Katolik Rajawali (Smakara) angkatan 77 di Makassar, Sabtu malam.

"Saat ini Provinsi Sulsel adalah provinsi terbaik di Indonesia, kami punya pertumbuhan ekonomi paling tinggi, lebih dari delapan persen, di saat daerah lain justru menurun, Sumatera tinggal 3 persen, bahkan ada yang satu persen. Sulsel justru makin naik," kata Syahrul dalam silaturrahmi yang dirangkaikan dengan makan malam di Rumah Jabatan Gubernur tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel tersebut, kata Syahrul, tidak terlepas dari strategi pendekatan pembangunan ekonomi Pemprov Sulsel yang fokus pada pembangunan sektor basis ekonomi rakyat seperti pertanian.

Sulsel, lanjutnya, juga akan kembali melakukan ekspor besar-besaran pada 18 Oktober mendatang, ke sekitar 54 negara.

"Di saat orang lain tidak bisa, kita terobos, saya suka yang seperti itu," ujarnya.

Republik ini, tuturnya, terlalu kaya, terlalu bagus, dan membutuhkan tata kelola pemerintahan yang bagus tanpa korupsi, tanpa sogok-sogok.

Syahrul mengungkapkan lima tahun yang lalu jumlah hotel di Sulsel hanya 42 hotel, kini di wilayah ini terdapat total 348 hotel.

"Semua kecamatan sekarang ada hotelnya," ujarnya.

Belum lagi, jalan tol yang baru hadir lima tahun lalu, dan Bandara Sultan Hasanuddin yang kini lebih moderen dibandingkan kondisinya lima tahun lalu.

"Saya yang ubah bandara, dan mengubah nama bandara dari Lapangan Hasanuddin menjadi Sultan Hasanuddin, dan membuat patungnya (Patung Sultan Hasanuddin di jalan masuk bandara)," jelas Syahrul.

Pelabuhan kata Syahrul, juga telah diperpanjang dan nantinya akan dipindahkan.

"Semua pelabuhan yang sekarang itu akan jadi taman, dan pelabuhan akan pindah satu kilometer ke dalam, direklamasi dari Tallo," paparnya.

Syahrul juga sempat menyinggung keindahan Takabonerate yang seperti surga di bawah laut, dan Negeri di Atas Awan, Lolai.

Pada kesempatan tersebut, Syahrul juga bernostalgia mengenang saat ia duduk di bangku SMA Katolik Rajawali.

"Saya ketua keamanan tahun 73 sampai 76 di SMA Katolik Cendrawasih dan SMA Katolik Rajawali. Belum pernah terjadi, saya diberi kesempatan, karena saya nakal banget dulu," ujar Syahrul berkelakar.

Syahrul berharap para alumnus yang baru kembali ke Makassar, dapat melihat Makassar semakin baik.

Sementara itu Ketua Panitia silaturrahmi Alumni Smakara Yusuf mengatakan pertemuan ini merupakan pertemuan pertama Angkatan 77 Smakara dari seluruh Indonesia, setelah hampir 40 tahun.

Para alumni juga menyempatkan berdoa untuk kesehatan Istri Gubernur Sulsel Ayunsri Harahap yang tengah sakit.

Acara reunian ini semakin semarak dengan hadirnya panggung "Golden Memories" ala Smakara yang menunjuk penyanyi legendaris Hetty Koes Endang sebagai juri. 

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024