Makassar (ANTARA Sulsel) - Gerakan Tanam Serentak 1000 titik Komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatatkan rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
"Rekor ini kami berikan untuk penanaman tanaman hortikultura secara serentak, terbanyak di dalam Satu Provinsi," kata Direktur MURI Oesman Semesta Susilo usai menyerahkan piagam rekor tersebut kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Selasa.
Penanaman serentak ini tersebar di 534 desa, di 182 kecamatan, dengan luas areal tanam 6.278,3 hektare.
Verifikasi untuk rekor ini dilakukan oleh Tim MURI secara real time yang dipantau melalui video conference.
Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Fitriani, komoditi yang ditanam secara serentak adalah padi, jagung, cabai, sayur-sayuran, dan ubi.
Titik 001 berada di Desa Empong Utara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, sementara titik 1000 berada di Desa Cendana Putih II, Kecamatan Mappidecceng, Kabupaten Luwu Utara.
Fitriani mengatakan program ini merupakan salah satu upaya Pemprov Sulsel untuk membuat masyarakat tersenyum.
"Tiga sampai empat bulan kemudian, ketika tanaman-tanaman ini sudah dipanen, masyarakat akan tersenyum," pungkasnya.
"Rekor ini kami berikan untuk penanaman tanaman hortikultura secara serentak, terbanyak di dalam Satu Provinsi," kata Direktur MURI Oesman Semesta Susilo usai menyerahkan piagam rekor tersebut kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Selasa.
Penanaman serentak ini tersebar di 534 desa, di 182 kecamatan, dengan luas areal tanam 6.278,3 hektare.
Verifikasi untuk rekor ini dilakukan oleh Tim MURI secara real time yang dipantau melalui video conference.
Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Fitriani, komoditi yang ditanam secara serentak adalah padi, jagung, cabai, sayur-sayuran, dan ubi.
Titik 001 berada di Desa Empong Utara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, sementara titik 1000 berada di Desa Cendana Putih II, Kecamatan Mappidecceng, Kabupaten Luwu Utara.
Fitriani mengatakan program ini merupakan salah satu upaya Pemprov Sulsel untuk membuat masyarakat tersenyum.
"Tiga sampai empat bulan kemudian, ketika tanaman-tanaman ini sudah dipanen, masyarakat akan tersenyum," pungkasnya.