Makassar (ANTARA Sulsel) - International Labour Organisasition-Promote (ILO-Promote) melatih para pekerja rumah tangga mengenai aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

"Hal yang tidak disadari banyak kalangan adalah ada begitu banyak ancaman kesehatan dan keselamatan kerja yang ada di rumah tangga," kata trainer ILO-Promote untuk K3 Irfan Afandi dalam pelatihan K3 di Makassar, Selasa.

Bahaya tersebut, kata dia mencontohkan, antara lain bahaya fisik akibat getaran, bising, panas, kelembaban, pencahayaan, radiasi ion, api, dsb. Bahaya Kimia, seperti penggunaan disinfektan, deterjen, pewarna, pemutih, pengharum, cat, gas cair, minyak, dsb. Bahaya psikososial yang meliputi jam kerja panjang, kurang istirahat, tanpa libur, gaji telat, kekerasan verbal.

Selain itu ada pula bahaya ergonomi, seperti beban berat, posisi kerja di atas siku, kerja jongkok, gerakan terus-menerus dan postur tubuh statis.

"Bahaya listrik seperti kesetrum, arus pendek, dan bahaya tempat kerja misalnya bekerja di ketinggian, lantai licin, dan topografi, semuanya perlu menjadi perhatian," jelasnya.

30 orang PRT yang ikut dalam training ini terlihat sangat antusias mengikuti semua sesi kegiatan. Pada sesi pertama setelah mendengar penjelasan dari Trainer mereka diminta untuk menggambar tubuh manusia dan menentukan pada gambar tersebut, titik-titik mana yang rawan terhadap ancaman K3 bagi mereka yang bekerja sebagai PRT.

Dari sesi ini, terlihat ada begitu banyak pemikiran yang berhasil dirumuskan PRT pada gambar itu, misalanya mereka menunjuk pinggang yang sering sakit karena mengangkat beban berat, tangan yang rawan terkena pisau sebagai alat kerja PRT atau bahkan ada yang menunjuk gambar hati, karena menurutnya sering makan hati akibat upah telat dibayar majikan.

Pelatihan ini juga terlihat berlangsung sangat menyenangkan bagi peserta. Hal ini juga dikarenakan metode Kinaesthetic learning yang diterapkan pada training ini, dimana peserta pelatihan lebih banyak melakukan praktek langsung ketimbang mendengar ceramah dari Pelatih.

Di sesi akhir setelah melakukan praktek ke beberapa rumah di area sekitar tempat training, mereka kemudian diminta untuk membuat tiga rencana perbaikan di tempat kerja masing-masing.

Mereka akan mendokumentasikan rencana perbaikan tersebut dengan membuat foto "sebelum" dan "sesudah".

Irfan menjanjikan bahwa foto-foto tersebut akan dimonitor dan dilombakan pada 3 bulan berikutnya.

Pemenang rencananya akan diundang ke Jakarta, karena foto-foto tersebut akan dipamerkan kepada para pejabat dan stakeholder terkait pada sebuah even khusus di Jakarta.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024