Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto memaparkan peluang investasi yang menjanjikan di kota ini ketika menerima kunjungan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia David Kincaid di rumah jabatannya.
"Inilah Makassar dengan segala potensinya. Makassar adalah salah satu kota di Indonesia yang tingkat pertumbuhan ekonominya sangat tinggi bahkan melampaui ekonomi nasional," ujarnya di Makassar, Kamis.
Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota mengatakan, beberapa investor dari luar negeri juga sebelumnya sudah menanamkan investasinya di Makassar dan bahkan untuk proyek-proyek yang sudah diprogramkannya.
Dihadapan David Kincaid, ia mengaku jika salah satu programnya yang banyak diminati investor luar negeri itu yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan memanfaatkan limbah masyarakat untuk menjadi sumber energi.
"Makassar memiliki peluang investasi yang menjanjikan. Disektor energi kita masuk dalam prioritas skema nasional pembangunan PLTSa dan telah belasan perusahaan dari berbagai negara menyampaikan propasal penawarannya," sebutnya.
Ia mengatakan, Kota Makassar dengan penduduknya sekitar 1,8 juta jiwa serta banyaknya gedung-gedung baru yang membutuhkan sumber energi listrik menjadi tantangan untuk dikembangkannya sumber energi baru.
Karenanya, dirinya mencari langsung investor dan mengajaknya kerja sama untuk membangun PLTSa itu dan bahkan rapat kordinasi percepatan pembangunan PLTSa sudah beberapa kali digelar.
"Makassar bersama Tangerang menjadi dua kota prioritas pembangunan PLTSa dari tujuh kota yang masuk dalam skema nasional. Makassar sendiri menjadi kota pertama pembangunan PLTSa itu," katanya.
Danny Pomanto juga menyebutkan jika saat ini pihaknya sudah membebaskan 2,5 hektare lahan dari 10 hektare kebutuhan lahan untuk pembangunan PLTSa itu.
"TPA Antang itu luasnya 16 hektare, sedangkan kebutuhan lahan untuk membangun PLTSa ini sekitar 10 hektare. 2,5 hektare itu sudah kita bebaskan," sebutnya.
Selain memaparkan potensi investasi di sektor energi, Wali Kota Danny juga memaparkan posisi strategis Makassar sebagai gerbang Indonesia Timur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan PAD yang mencapai Rp1,3 triliun.
"Inilah Makassar dengan segala potensinya. Makassar adalah salah satu kota di Indonesia yang tingkat pertumbuhan ekonominya sangat tinggi bahkan melampaui ekonomi nasional," ujarnya di Makassar, Kamis.
Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota mengatakan, beberapa investor dari luar negeri juga sebelumnya sudah menanamkan investasinya di Makassar dan bahkan untuk proyek-proyek yang sudah diprogramkannya.
Dihadapan David Kincaid, ia mengaku jika salah satu programnya yang banyak diminati investor luar negeri itu yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan memanfaatkan limbah masyarakat untuk menjadi sumber energi.
"Makassar memiliki peluang investasi yang menjanjikan. Disektor energi kita masuk dalam prioritas skema nasional pembangunan PLTSa dan telah belasan perusahaan dari berbagai negara menyampaikan propasal penawarannya," sebutnya.
Ia mengatakan, Kota Makassar dengan penduduknya sekitar 1,8 juta jiwa serta banyaknya gedung-gedung baru yang membutuhkan sumber energi listrik menjadi tantangan untuk dikembangkannya sumber energi baru.
Karenanya, dirinya mencari langsung investor dan mengajaknya kerja sama untuk membangun PLTSa itu dan bahkan rapat kordinasi percepatan pembangunan PLTSa sudah beberapa kali digelar.
"Makassar bersama Tangerang menjadi dua kota prioritas pembangunan PLTSa dari tujuh kota yang masuk dalam skema nasional. Makassar sendiri menjadi kota pertama pembangunan PLTSa itu," katanya.
Danny Pomanto juga menyebutkan jika saat ini pihaknya sudah membebaskan 2,5 hektare lahan dari 10 hektare kebutuhan lahan untuk pembangunan PLTSa itu.
"TPA Antang itu luasnya 16 hektare, sedangkan kebutuhan lahan untuk membangun PLTSa ini sekitar 10 hektare. 2,5 hektare itu sudah kita bebaskan," sebutnya.
Selain memaparkan potensi investasi di sektor energi, Wali Kota Danny juga memaparkan posisi strategis Makassar sebagai gerbang Indonesia Timur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan PAD yang mencapai Rp1,3 triliun.