Wajo, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Wajo mengadakan pelatihan pemanfaatan media sosial untuk Isu-isu penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana, pada  4-5 Oktober 2016.

Pelatihan tersebut sebagai bentuk penguatan partisipasi masyarakat dan Pemerintah setempat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Program Manager Pengelolaan Resiko Bencana Pengurus Pusat LPBI NU Iswar Abidin di Wajo, Rabu, mengatakan program penanggulangan bencana tersebut sudah diinisiasi sejak tahun 2006 dan 2015 program ini dikembangkan di sebagian besar desa yang rawan bencana di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Tahun 2016, kegiatan ini juga dilaksanakan di Sulawesi, Kabupaten Wajo dan Barru menjadi pilot project karena dua daerah ini termasuk kawasan rawan banjir setiap tahun," ujarnya.

Dia berharap melalui pelatihan tersebut masyarakat bisa tanggap terhadap bencana, serta ikut aktif menyebarkan informasi bencana melalui pemanfaatan media sosial.

Sementara itu, Pengurus LPBI NU Kabupaten Wajo, Andi Hasnintong, mengatakan pelatihan ini diikuti 35 peserta yang terdiri dari guru, anggota karang taruna, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), LSM peduli lingkungan serta warga pesisir Danau Tempe yang terdampak banjir.

"Pemerintah dan BPBD cukup apresiatif. Mereka menyambut baik kegiatan ini untuk menciptakan masyarakat yang tanggap terhadap bencana," katanya.

Selama pelatihan peserta dibekali materi dan praktek pemanfaatan media sosial dalam menyebarkan informasi terkait bencana oleh trainer dari Jakarta, Rully Nasrullah dan Nur Aliem Halvaima.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024