Sangihe, Sulut (ANTARA Sulsel) - Kepala Staf Kodim 1301 Sangihe Talaud Sulawesi Utara Mayor Infantri Nikolen Tumeleng mengatakan TNI AD harus tetap waspada terhadap ancaman dari dalam maupun luar.

"Sebagai prajurit, TNI AD harus selalu waspada terhadap gangguan keamanan apalagi Kabupaten Sangihe dan Talaud berada di wilayah perbatasan NKRI,"kata Kasdim Satal, Mayor Nikolen Tumeleng dalam perayaan HUT  ke-71  TNI  di Tahuna, Jumat.

Dikatakannya, Kabupaten Sangihe dan Talaud berbatasan dengan negara tetangga Filipina, karena itu kewaspadaan perbatasan harus semakin ditingkatkan.

Kewaspadaan setiap anggota TNI yang bertugas di wilayah perbatasan, katanya menjadi hal yang utama agar bisa mendeteksi secara dini setiap ancaman yang terjadi.

"NKRI merupakan harga mati bagi Tentara Nasional Indonesia untuk terus dipertahankan keutuhannya dari setiap gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam,"kata Tumeleng.

TNI sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang dan tentara nasional bahkan tentara profesional, katanya harus selalu menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

Menurutnya, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang berada di kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro, personil Kodim 1301 juga mempunyai kewajiban bersama pemerintah dan masyarakat untuk membangun daerah ini.

"Sebagai tentara rakyat, TNI mempunyai kewajiban untuk memajukan pembangunan di kabupaten Sangihe, Talaud dan Sitario,"kata dia.

Tiga kabupaten bersaudara Sangihe, Talaud dan Sitaro merupakan wilayah kerja jajaran Kodim 1301 Satal harus harus dipastikan dalam keadaan aman dari setiap ancaman gangguan keamanan dari dalam maupun dari luar NKRI,kata dia. 

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor :
Copyright © ANTARA 2024