Pangkep, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pulau Kapoposang yang berada dalam wilayah Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan, yang sebelumnya mengalami wabah penyakit malaria kini sudah terbebas sehingga layak untuk kembali menjadi pilihan destinasi wisatawan baik lokal, domestik dan mancanegara.
Kepala Dusun Pulau Kapoposang, Amir di Pangkep, Senin, mengatakan wabah malaria yang terjadi sekitar empat tahun lalu itu memang membuat tingkat kunjungan wisatawan ke pulau tersebut mengalami penurunan yang begitu drastis.
"Pulau Kapoposang kini sudah terbebas malaria sejak beberapa tahun terakhir. Informasi ini penting karena selama ini, banyak orang luar (wisatawan) yang takut berkunjung kesnini karena takut terjangkit," katanya.
Ia menjelaskan, wabah malaria itu memang begitu memberikan dampak besar bagi tingkat kunjungan ke pulau yang memiliki luas kurang lebih 50 ribu meter persegi tersebut.
Menurut dia, jika tingkat kunjungan yang biasanya mencapai ratusan pada setiap bulan, kini justru tidak mencapai setengahnya. Bahkan jumlahnya semakin kecil dan tentunya akan membuat pendapatan penduduk pulau dalam hal pelayanan semakin sulit.`
Masyarakat,lata dia, menginginkan wisatawan bisa kembali melirik pulau yang memang memiliki banyak potensi destinasi. Pihaknya juga berharap kepedulian dan perhatian pemerintah agar destinasi pariwisata di pulau Kapoposang bisa kembali bergairah.
"Banyak potensi alam yang bisa dilihat seperti pasir putih yang begitu luas serta keindahan panorama bawah laut," jelasnya.
Khusus untuk Pemkab Pangkep, masyarakat juga berharap agar pemerintah setempat bisa menyiapkan sarana dan prasarana berupa alat transportasi dari Pangkep (daratan) ke Pulau Kapoposang agar mudah terjangkau.
Jika transportas disiapkan maka tentu masyarakat bisa lebih leluasa mengakses dan berkunjung ke Pulau kapoposang. Masyarakat atau penduduk juga bisa terbantu dalam hal perekonomian jika banyak yang berkunjung di tempat tersebut.
"Kami tentu mengingikan Pulau Kapoposang bisa kembali memberikan daya tarik. Namun akses menuju kesnini memang tidak ada, seperti halnya dari Makassar harus carter dulu baru bisa sampai ke Pulau Kapoposang," urainya.
Kepala Dusun Pulau Kapoposang, Amir di Pangkep, Senin, mengatakan wabah malaria yang terjadi sekitar empat tahun lalu itu memang membuat tingkat kunjungan wisatawan ke pulau tersebut mengalami penurunan yang begitu drastis.
"Pulau Kapoposang kini sudah terbebas malaria sejak beberapa tahun terakhir. Informasi ini penting karena selama ini, banyak orang luar (wisatawan) yang takut berkunjung kesnini karena takut terjangkit," katanya.
Ia menjelaskan, wabah malaria itu memang begitu memberikan dampak besar bagi tingkat kunjungan ke pulau yang memiliki luas kurang lebih 50 ribu meter persegi tersebut.
Menurut dia, jika tingkat kunjungan yang biasanya mencapai ratusan pada setiap bulan, kini justru tidak mencapai setengahnya. Bahkan jumlahnya semakin kecil dan tentunya akan membuat pendapatan penduduk pulau dalam hal pelayanan semakin sulit.`
Masyarakat,lata dia, menginginkan wisatawan bisa kembali melirik pulau yang memang memiliki banyak potensi destinasi. Pihaknya juga berharap kepedulian dan perhatian pemerintah agar destinasi pariwisata di pulau Kapoposang bisa kembali bergairah.
"Banyak potensi alam yang bisa dilihat seperti pasir putih yang begitu luas serta keindahan panorama bawah laut," jelasnya.
Khusus untuk Pemkab Pangkep, masyarakat juga berharap agar pemerintah setempat bisa menyiapkan sarana dan prasarana berupa alat transportasi dari Pangkep (daratan) ke Pulau Kapoposang agar mudah terjangkau.
Jika transportas disiapkan maka tentu masyarakat bisa lebih leluasa mengakses dan berkunjung ke Pulau kapoposang. Masyarakat atau penduduk juga bisa terbantu dalam hal perekonomian jika banyak yang berkunjung di tempat tersebut.
"Kami tentu mengingikan Pulau Kapoposang bisa kembali memberikan daya tarik. Namun akses menuju kesnini memang tidak ada, seperti halnya dari Makassar harus carter dulu baru bisa sampai ke Pulau Kapoposang," urainya.