Makassar (ANTARA Sulsel) - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan kembali memusnahkan barang bukti kejahatan dan tindak pidana narkotika di halaman kantor Kejati Sulsel, di Makassar, Selasa.

Barang bukti tersebut berasal dari kejaksaan negeri (kejari) di kabupaten dan kota Provinsi Sulsel, yakni Makassar, Gowa, Takalar, Maros, Pangkep, Barru, Bone, Sidrap dan Pinrang

"Presiden telah menginstruksikan semua komponen bangsa berkomitmen melawan narkoba, dan yang kita khawatirkan kejahatan luar biasa ini sudah menyentuh berbagai lapisan masyarakat," ujar Kajati Sulsel Hidayatullah, di sela pemusnahan barang bukti tersebut.

Pihaknya mendorong semua pihak untuk bersama-sama bersatu melawan narkoba, dan terus melakukan antisipasi peredaran narkotika yang semakin masif di sejumlah daerah.

Selain itu, pemusnahan ini sebagai bentuk kepedulian Kejati Sulsel sebagai penegak hukum.

Ketua pelaksana pemusnahan barang bukti yang juga Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Sulsel Muhammad Yusuf menegaskan dalam laporannya kejahatan narkoba sudah sangat luar biasa.

Berdasarkan data BNN diperkirakan prevalensi pengguna narkotika mencapai 5,1 juta orang. Sebanyak 40-50 orang tiap hari meninggal dunia dengan kerugian meteriil mencapai Rp63 triliun.

Barang bukti yang dimusnahkan, lanjutnya, adalah narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 2,5 kg lebih, ekstasi 168 butir, ganja 25,5 gram lebih. Kemudian produk kosmetik sembilan karton, dan minuman keras 105 botol.

Lalu, uang palsu Rp62,3 juta, obat daftar G atau tanpa izin edar jenis Somadril 6.423 butir, jenis THD 581 butir, jenis Tramadol 1.980 butir, jenis HCL 216 butir, dan HTC 344 butir.

Selanjutnya ponsel sebanyak 90 unit, bahan makanan dan minuman 73 kardus, susu dan jamu 15 buah, senjata angin 2 pucuk, serta pukat harimau atau jaring ikan 5 buah, dan alat kartu judi 22 set.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan itu mengatakan bahwa narkotika wajib diperangi, dan telah menyerang di semua lini baik pelajar hingga pejabat negara.

"Narkotika ini merusak semua tatanan baik komunikasi sosial maupun sosial budaya. Karena itu, wajib kita bersama-sama memerangi narkotika. Daerah kita diapit perairan yang sangat mudah dimasuki bandar. Mari kita bersama-sama perang terhadap narkoba," ujarnya pula.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024