Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh mengaku akan bekerja 100 persen untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar dalam perhelatan pemilihan gubernur (Pilgub) Sulbar, 15 Februari 2017.
"Saat ini saya belum bisa bekerja all out untuk ABM-Enny karena saya masih menjabat gubernur. Tetapi setelah tiba akhir masa jabatan saya pada 14 Desember 2016, maka saat itu juga langsung tancap gas untuk mendatangi simpul-simpul suara saya diberbagai penjuru di wilayah Sulbar," kata Anwar yang juga suami dari Enny Anggraeni ini di Mamuju, Selasa.
Menurutnya, sisa masa jabatannya selaku gubernur dua periode tingga menghitung bulan sehingga ia memilih fokus menyelesaikan program kerjanya selama lima tahun terakhir ini.
"Menuntaskan pekerjaan saya selaku gubernur juga jauh lebih penting. Maka dari itu, hiruk pikuk pilkada gubernur ia hanya mampu meneropong dan akan mengambil tindakan pada momen yang tepat," terang Anwar.
Anwar yang telah memiliki pengalaman tanding selama dua kali perhelatan pilgub lalu mengaku telah memahami strategi politik yang ia terapkan dalam mengawal suksesi pasangan ABM-Enny.
"Saya sudah cukup pengalaman di panggung politik sekelas Pilgub. Kita akan lihat hasil akhir pada momentum Pilgub yang tinggal beberapa bulan kedepan," kata mantan Ketua DPD Golkar Sulbar ini.
Anwar mengatakan, simpul-simpul massa dan kekuatan politiknya masih memberikan pengaruh yang cukup besar. Garis besarnya, dirinya tak akan mendorong istrinya maju di perhelatan politik Sulbar ini, jika harus kalah.
Ia menambahkan, hingga kini berbagai lembaga survei telah menempatkan pasangan ABM-Enny berada pada level tertinggi, walaupun ada juga lembaga survei lainnya yang menempatkan pasangan lain turut klaim memiliki survey tertinggi.
Pada momentum pilgub Sulbar, pasangan ABM-Enny yang telah mendapatkan nomor urut tiga diusung partai Gerindra, PDI-P, PAN, Nasdem, PKB, PPP dan dua parpol pendukung yakni PKPI dan Partai Perindo.
Sementara pasangan nomor urut satu, Suhardi Duka-Kalma Katta didukung partai Demokrat, Hanura dan PKS. Lalu pasangan nomor urut dua, Salim S Mengga-Hasanuddin Masud didukung partai Golkar.
"Saat ini saya belum bisa bekerja all out untuk ABM-Enny karena saya masih menjabat gubernur. Tetapi setelah tiba akhir masa jabatan saya pada 14 Desember 2016, maka saat itu juga langsung tancap gas untuk mendatangi simpul-simpul suara saya diberbagai penjuru di wilayah Sulbar," kata Anwar yang juga suami dari Enny Anggraeni ini di Mamuju, Selasa.
Menurutnya, sisa masa jabatannya selaku gubernur dua periode tingga menghitung bulan sehingga ia memilih fokus menyelesaikan program kerjanya selama lima tahun terakhir ini.
"Menuntaskan pekerjaan saya selaku gubernur juga jauh lebih penting. Maka dari itu, hiruk pikuk pilkada gubernur ia hanya mampu meneropong dan akan mengambil tindakan pada momen yang tepat," terang Anwar.
Anwar yang telah memiliki pengalaman tanding selama dua kali perhelatan pilgub lalu mengaku telah memahami strategi politik yang ia terapkan dalam mengawal suksesi pasangan ABM-Enny.
"Saya sudah cukup pengalaman di panggung politik sekelas Pilgub. Kita akan lihat hasil akhir pada momentum Pilgub yang tinggal beberapa bulan kedepan," kata mantan Ketua DPD Golkar Sulbar ini.
Anwar mengatakan, simpul-simpul massa dan kekuatan politiknya masih memberikan pengaruh yang cukup besar. Garis besarnya, dirinya tak akan mendorong istrinya maju di perhelatan politik Sulbar ini, jika harus kalah.
Ia menambahkan, hingga kini berbagai lembaga survei telah menempatkan pasangan ABM-Enny berada pada level tertinggi, walaupun ada juga lembaga survei lainnya yang menempatkan pasangan lain turut klaim memiliki survey tertinggi.
Pada momentum pilgub Sulbar, pasangan ABM-Enny yang telah mendapatkan nomor urut tiga diusung partai Gerindra, PDI-P, PAN, Nasdem, PKB, PPP dan dua parpol pendukung yakni PKPI dan Partai Perindo.
Sementara pasangan nomor urut satu, Suhardi Duka-Kalma Katta didukung partai Demokrat, Hanura dan PKS. Lalu pasangan nomor urut dua, Salim S Mengga-Hasanuddin Masud didukung partai Golkar.