Makassar (ANTARA Sulsel) - Galeri Investasi produk dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan transaksi saham hingga akhir 2016 mencapai Rp5 triliun.

"Saat ini kami mengejar transaksi hingga akhir tahun agar dapat mencapai Rp5 triliun," kata Kepala BEI Makassar, Fahmin Amirullah dalam siaran persnya diterima Selasa.

Menurut dia Makassar sebagai kota yang memiliki potensi sangat baik dalam upaya meningkatkan jumlah investor di Indonesia, hal itu dikarenakan jumlah penduduk Kota Makassar dan masyarakat Sulawesi Selatan cukup besar.

"Untuk mencapai target tersebut, BEI terus melakukan sosialisasi dan mengajak investor baru untuk terlibat di bursa saham," ujarnya.

Selain itu pihaknya mengajak semua perusahaan sekuritas untuk bergabung serta seluruh galeri investasi yang terdapat di kota Makassar seperti Galeri Investasi (GI) Universitas Negeri Makassar, STIEM Bongaya, Unismuh, dan NITRO.

Upaya ini untuk mengoptimalkan aktivitas peningkatan Sumber Daya Manusia pada level kampus.

Dirinya cukup optimis untuk target transaksi saham hingga akhir tahun mencapai lima triliun rupiah dapat terealisasi.

Sebelumnya, BEI mengelar Investival atau Indonesia Investment Festival 2016. Kegiatan ini merupakan program kampanye `Yuk Nabung Saham` juga dilaksanakan di beberapa kota lainnya di Indonesia termasuk Makassar 29-30 Oktober 2016.

Dalam acara tersebut selain menghadirkan pameran dari berbagai perusahaan industri pasar modal juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan edukasi, talkshow Inklusi keuangan, lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak.

Pengurus GI Nitro, Wawan mengatakan dirinya senang bisa ikut memeriahkan kegiatan itu dan mendapatkan ilmu dari para pembicara yang hadir dalam diskusi serta berbagi pengalaman dengan rekan GI di Makassar.

"Saya yakin ke depan industri pasar modal Indonesia akan terus berkembang, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kita generasi muda untuk lebih giat belajar tentang potensi ini," paparnya.

Kepala OJK Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampapua) Bambang Kiswono pada kesempatan itu menyampaikan bahwa potensi Pasar Modal di Indonesia harus terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat di setiap kalangan.

Selain itu pihaknya akan melakukan sosialisasi ke daerah untuk menyasar nelayan serta petani-petani agar mereka bisa memahami serta mengetahui apa itu bursa atau saham.

"Tujuannya agar terhindar dari investasi bodong yang dapat merugikan mereka. Disinilah peran Pemerintah Provinsi untuk memberi informasi daerah-daerah mana saja yang rawan investasi bodong," ungkapnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024