Makassar (ANTARA Sulsel) - Satu bocah dari lima orang korban tabrakan maut di jalan pertigaan di bawah jembatan layang, Tol Reformasi akhirnya meninggal di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusudo Makassar, Sulawesi, Selatan, Senin.

Korbannya, Jumariah (6) siswa masih duduk di Sekolah Dasar yang biasa berjualan tissu itu akhirnya meninggal dunia setelah dirujuk dari Rumah Sakit Ibnu Sina, sementara empat rekannya mengalami patah tulang dan kritis di Rumah Sakit setempat.

Kejadian itu bermula saat mobil panther berwana hitam yang biasa mengangkut uang perusahaan terlihat terburu-buru, dengan kecepatan tinggi menerobos dari arah Tol Reformasi masuk ke jalan Andi Pangeran Pettarani, padahal lampu merah masih menyala terang.

"Waktu itu kami duduk-duduk dan siap-siap berjualan, tiba-tiba ada mobil lari kencang sekali dan langsung menabrak kami. Melihat lampu merah langsung di rem dan mobilnya terbalik," tutur korban Marianti (14) saat siuman di rumah sakit usai kejadian itu.

Korban lainnya Andi Tasya (14) mengatakan saat terjadi tabrakan itu, dirinya berusaha menghindar tetapi kecepatan mobil tersebut lebih cepat dan akhirnya tertabrak juga.

"Saya sudah berusaha lari saat mobil itu terbalik, tetapi masih kena juga dan tidak bisa saya menghindar," ucap anak warga Karuwisi Utara itu.

Sedangkan saksi mata yang melihat langsung peristiwa itu menyebutkan mobil tersebut melaju sangat kencang dan baru tersadar saat lampu merah di depannya menyala dari arah Tol Refrmasi menuju jalan Andi Pengeran Pettarani.

"Mungkin saat buru-buru dari arah tol dan baru kaget setelah lihat lampu berubah menjadi merah, kemudian menginjak rem lalu oleng dan terbalik mengena anak-anak yang jualan tissu ini," tutur Jaffar.

Mobil Izusu Panther berwana merah dilengkapi dengan besi anti maling dengan nomor polisi DD B 1986 SK yang menabrak lima orang sempat membuat arus lalulintas mecet. Usai kejadian mobil langsung diderek. Sementara pelakunya ditangani ke pihak yang berwajib.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024