Makassar (ANTARA Sulsel) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melalui program "Three Ends" menggadang-gadang Kota Makassar sebagai tuan rumah pada 2017.

"Program Three Ends dilaksanakan di Makassar tahun depan jika tidak ada perubahan rencana," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Makassar Tenri Ampa Palallo di Makassar, Sabtu.

Dia menjelaskan, Three Ends merupakan program untuk mewujudkan perempuan dan anak yang berkualitas mandiri dan berkepribadian.

Program tersebut menyuarakan tiga hal yakni menghentikan kekerasan pada perempuan dan anak, menghentikan perdagangan manusia, dan memberikan keadilan akses terhadap ekonomi bagi perempuan.

Tenri mengungkapkan, Menteri P3A Yohana Susana Yembise telah menggadang-gadang Makassar sebagai tempat pelaksanaan setelah melihat beberapa pertimbangan-pertimbangan.

"Kita di Makassar selalu siap dan itu yang saya sampaikan kepada Ibu Menteri. Makassar sudah terbiasa menggelar kegiatan-kegiatan baik yang bersifat nasional maupun internasional," katanya.

Ia mengaku, program Three Ends ini akan mengajak para perempuan kuat untuk serentak bergabung, sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam membantu dan mengatasi keadaan yang semakin memprihatinkan.

Dengan terlibat aktif bersama partisipasi publik untuk pendampingan serta mengantisipasi dan pencegahan bagi korban dan calon korban, banyak cara yang dapat dilakukan misalnya berbagi pengalaman serta inovasi terbaiknya dalam menginspirasi bagi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

"Perempuan kuat biasanya jarang berkeluh kesah, hanya berbuat dan terus berbuat, tidak gampang menyerah, juga memiliki prinsip kuat dan sudah teruji dengan pengalaman sehari-hari termasuk perempuan yang bangkit dari keterpurukan, perempuan kuat memiliki tugas rangkap serta ulet dalam kehidupannya," ucapnya.

Pada 2016, program Three Ends berakhir di Kota Bandung setelah di Manado, Jailolo, dan Belitung. Kegiatan ini bertujuan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang dan keterbatasan akses ekonomi perempuan.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024