Makassar (ANTARA Sulsel) - Korps Alumni HMI (KAHMI) membicarakan agenda melakukan evaluasi sistem pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) agar para anggotanya bisa semakin memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan negara.
Agenda melakukan evaluasi sistem pengkaderan itu dimunculkan dalam seminar bertajuk "Reaktualisasi Sistem Pengkaderan HMI" di Ballroom Lantai 2 Gedung Perkuliahan STIE Nobel Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
"Kita berharap semoga menjadi isu nasional di kalangan kader HMI dan ke depan semoga reaktualisasi kaderisasi di HMI bisa menjadi agenda bersama," kata Ketua STIE Nobel Indonesia yang juga sebagai pengurus KAHMI Sulawesi Selatan, Dr Mashur Razak.
Acara yang dimulai pada pukul 10.00 Wita itu dihadiri ratusan kader HMI yang berasal dari seluruh komisariat se-Makassar.
Acara yang dihadiri oleh Ketua Umum PB HMI Muliadi dan beberapa senior KAHMI di antaranya Ir H Mubyl Handaling dan beberapa senior KAHMI lainnya ini memang berupaya menggali kembali terkait prosesi kaderisasi di organisasi mahasiswa bernafaskan Islam tersebut.
Hal itu berdasarkan perkembangan kekinian terkait pengkaderan HMI yang dianggap oleh beberapa senior KAHMI mengalami penurunan angka partisipasi keikutsertaan.
Sementara Walikota Makassar yang juga selaku mantan kader HMI Moh Ramdhan Pomanto memberikan pujian kepada ratusan kader HMI yang meramaikan arena seminar tersebut.
Dirinya sekaligus mengapresiasi upaya komisariat STIE Nobel yang bekerja sama dengan HMI cabang Makassar dan Badko Sulselbar tersebut terkait upaya mengevaluasi sistem pengkaderan di HMI.
"HMI adalah organisasi besar yang telah memberikan sumbangsih besar bagi Indonesia," ujar pria yang kerap disapa Danny tersebut.
Selain itu, seminar spesial itu juga diisi oleh pembicara di antaranya Sekretaris Majelis Tinggi KAHMI Pusat, Ketua PB HMI, Ketua Badko Sulselbar dan Senior KAHMI Ir H Mubyl Handaling.
Agenda melakukan evaluasi sistem pengkaderan itu dimunculkan dalam seminar bertajuk "Reaktualisasi Sistem Pengkaderan HMI" di Ballroom Lantai 2 Gedung Perkuliahan STIE Nobel Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
"Kita berharap semoga menjadi isu nasional di kalangan kader HMI dan ke depan semoga reaktualisasi kaderisasi di HMI bisa menjadi agenda bersama," kata Ketua STIE Nobel Indonesia yang juga sebagai pengurus KAHMI Sulawesi Selatan, Dr Mashur Razak.
Acara yang dimulai pada pukul 10.00 Wita itu dihadiri ratusan kader HMI yang berasal dari seluruh komisariat se-Makassar.
Acara yang dihadiri oleh Ketua Umum PB HMI Muliadi dan beberapa senior KAHMI di antaranya Ir H Mubyl Handaling dan beberapa senior KAHMI lainnya ini memang berupaya menggali kembali terkait prosesi kaderisasi di organisasi mahasiswa bernafaskan Islam tersebut.
Hal itu berdasarkan perkembangan kekinian terkait pengkaderan HMI yang dianggap oleh beberapa senior KAHMI mengalami penurunan angka partisipasi keikutsertaan.
Sementara Walikota Makassar yang juga selaku mantan kader HMI Moh Ramdhan Pomanto memberikan pujian kepada ratusan kader HMI yang meramaikan arena seminar tersebut.
Dirinya sekaligus mengapresiasi upaya komisariat STIE Nobel yang bekerja sama dengan HMI cabang Makassar dan Badko Sulselbar tersebut terkait upaya mengevaluasi sistem pengkaderan di HMI.
"HMI adalah organisasi besar yang telah memberikan sumbangsih besar bagi Indonesia," ujar pria yang kerap disapa Danny tersebut.
Selain itu, seminar spesial itu juga diisi oleh pembicara di antaranya Sekretaris Majelis Tinggi KAHMI Pusat, Ketua PB HMI, Ketua Badko Sulselbar dan Senior KAHMI Ir H Mubyl Handaling.