Makassar  (ANTARA Sulsel) - PT Telkomsel bekerja sama lembaga non pemeritahan internasional AIESEC mengelar kegiatan `Youth Speak Forum` atau kegiatan dikhusukan kepada pemuda untuk memberikan solisi permasalahan sosial dan kemiskinan di sekitarnya.

"Pemuda adalah bagian dari agen perubahan, tentunya mempunyai ide dan gagasan dalam memberikan solusi terhadap masalah disekitarnya termasuk memberikan gagasan mengentaskan kemiskinan, kegiatan ini dibuat untuk itu," kata Manajer CSR Environment dan Ecosistem PT Telkomsel, Rifki Syah`bani di kampus Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Menurut dia kegiatan Yout Speak mendorong pemuda bukan hanya mahasiswa tetap para komunitas untuk berfikir membuat ide terkait tentang bagaimana mengentaskan kemiskinan serta peduli kepada lingkungannya serta merubah pola pikir mereka kearah positif.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan memecahkan masalah dari berbagai arah melalui pikiran dan gagasan mereka sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti pemerintah dan pihak terkait lainnya.

"Saat ini ada 130 juta pengguna internet di Indonesia, 86-87 persen penggunaan internet dari gadget atupun ponsel pintar. Untuk itu Telkomsel sebagai katalisator dengan diinisiasi AIESEC membuat kegiatan ini di lima kota besar termasuk Makassar. Sesuai dengan visi misi kami untuk memberikan yang terbaik buat bangsa ini," tambah Rifki sebagai pembicara dalam acara itu.

Kendati demikian, banyaknya pengguna internet di Indonesia menjadi salah satu faktor terbukanya informasi. Sehingga, inilah cara yang bisa digunakan anak muda mengentaskan kemiskinan dengan mengali potensinya mengembangkan bisnis, maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dipublikasikan melalui jejaring media sosial.

Sementara Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, adalah tugas pemerintah mengentaskan kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Tetapi, bila tidak mendapat dukungan masyarakat dan pihak terkait maka akan sulit tercapai.

"Mengentaskan kemiskinan bukan tugas Pemerintah Kota saja, tapi dukungan dari pihak swasta, anak muda dan seluruh pihak yang terkait didalamnya bisa memberikan bantuan masukan. Salah satunya pada acara ini saya memberikan apresiasi dengan tujuan baiknya," tutur pria disapa akrab Deng Ical itu.

Sementara Ketua Komunitas Gerakan 1.000 Guru, Andi Appi Patongai juga bertindak sebagai pembicara menyatakan, bahwa mengentaskan kemiskinan itu perlu dukungan pendidikan, meski mahasiswa nantinya bukan hanya menima ilmu di kampus, tapi akan menjadi guru di tengah masyarakat

"Inspirasi anak muda sangat dibutuhkan, pendidikan ikut berkontribusi dalam proses mengentaskan kemiskinan itu, sebab saat ini bukan lagi tugas pemerintah melainkan pemuda dan mahasisa ikut berperan salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan baik dirinya maupun orang lain memanfatkan jaringan media sosial," ungkap dia.

Ketua Panitia Youth Speak Forum Makassar 2016, Muh Nur Fauzan menuturkan, kegiatan yang mengangkat tema "Setting Mindset to Fight Poverty` adalah kegiatan dengan mengahdirkan mahasiswa maupun komunitas antarkampus di Makassar.

"Ini merupakan kegaiatan lansung mengambil tidakan. Jadi semua pesertanya akan beradu ide dalam pelatihan yang sudah dibagi menjadi enam kelompok. Hasil yang terbaik akan ikut berkompetisi di Jakarta saat final. kegiatan ini berjalan di lima Kota yakni Jogjakarta, Surabaya, Bekasi, Makassar dan Jakarta," sebutnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024