Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat H Anwar Adnan Saleh, kembali mengingatkan agar semangat Kebhinnekaan tetap terjaga dengan baik.
Hal ini disampaikan gubernur Sulbar saat menghadiri acara silaturrahmi Kebhinekaan yang digelar Polda Sulbar di kantor gubernur setempat, Selasa.
Menurut dia, daerah Sulbar yang dihuni multi etnis, agama telah mampu hidup berdampingan tanpa ada sekat-sekat.
"Sikap saling harga menghargai diantara sesama harus terpelihara. Dengan begitu, masyarakat dalam berbaur di masyarakat tetap berjalan dengan baik. Itu yang saya harapkan agar kondisi daerah ini tetap kondusif," terang Anwar yang akan mengakhiri masa tugasnya 14 Desember 2016 ini.
Ia menyakini, kebhinekaan budaya dan agama di Sulbar tidak mengalami polemik yang sama di DKI Jakarta.
"Sulbar tetap harus kondusif. Pada intinya kalo Jakarta bergejolak, maka Sulawesi Barat tidak boleh bergejolak," terang Anwar.
Silaturrami Kebhinekaan ini turut dihadiri Kapolda Sulbar, Danrem 142 Tatag, Waka Polda Sulbar, para Bupati Se-Provinsi Sulbar, serta sejumlah pejabat Utama Polda Sulbar dan Para Tokoh Agama.
Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Lukman Wahyu dalam arahannya mengatakan, esensi tentang maklumat kebhinekaan tentang banyak nuansa provokatif di medsos untuk menyiasati persoalan kebhinekaan bangsa ini.
Ia mengatakan, TNI, Polri dan Pemprov Sulbar harus mampu besinergi agar Wilayah Sulbar tetap aman dan kondusif.
"Kami berharap adanya hubungan sinergi antar lembaga demi menjaga kebhinekaan bangsa ini agar wilayah Sulbar tetap aman dan kondusif," Kata Kapolda.
Hal ini disampaikan gubernur Sulbar saat menghadiri acara silaturrahmi Kebhinekaan yang digelar Polda Sulbar di kantor gubernur setempat, Selasa.
Menurut dia, daerah Sulbar yang dihuni multi etnis, agama telah mampu hidup berdampingan tanpa ada sekat-sekat.
"Sikap saling harga menghargai diantara sesama harus terpelihara. Dengan begitu, masyarakat dalam berbaur di masyarakat tetap berjalan dengan baik. Itu yang saya harapkan agar kondisi daerah ini tetap kondusif," terang Anwar yang akan mengakhiri masa tugasnya 14 Desember 2016 ini.
Ia menyakini, kebhinekaan budaya dan agama di Sulbar tidak mengalami polemik yang sama di DKI Jakarta.
"Sulbar tetap harus kondusif. Pada intinya kalo Jakarta bergejolak, maka Sulawesi Barat tidak boleh bergejolak," terang Anwar.
Silaturrami Kebhinekaan ini turut dihadiri Kapolda Sulbar, Danrem 142 Tatag, Waka Polda Sulbar, para Bupati Se-Provinsi Sulbar, serta sejumlah pejabat Utama Polda Sulbar dan Para Tokoh Agama.
Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Lukman Wahyu dalam arahannya mengatakan, esensi tentang maklumat kebhinekaan tentang banyak nuansa provokatif di medsos untuk menyiasati persoalan kebhinekaan bangsa ini.
Ia mengatakan, TNI, Polri dan Pemprov Sulbar harus mampu besinergi agar Wilayah Sulbar tetap aman dan kondusif.
"Kami berharap adanya hubungan sinergi antar lembaga demi menjaga kebhinekaan bangsa ini agar wilayah Sulbar tetap aman dan kondusif," Kata Kapolda.