Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo kekurangan tenaga dokter yang berdampak pada pelayanan kesehatan kepada masyaralat di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir mengatakan, kekurangan jumlah dokter tersebut sangat berdampak pada pelayanan di Puskesmas dan rumah sakit.

"Minimal jumlah dokter yang ada di Kabupaten Gorontalo berjumlah 66 orang, dan saat ini hanya ada 28 orang dokter saja yang tersedia," ungkap Roni.

Untuk rasio penduduk, Roni mengatakan, 1 dokter melayani 4.500 pasien, maka dengan jumlah penduduk kabupaten Gorontalo sebanyak 490.000 penduduk, seharusnya ada ratusan dokter yang tersedia di daerah tersebut.

"Hingga saat ini baru 28 orang dokter didaerah ini, dan itupun ada tiga orang dokter yang sedang melakukan studi, jadi sekarang hanya tersedia 25 dokter saja," kata Roni lagi.

Roni bersyukur Kabupaten Gorontalo mendapat tambahan 15 orang dokter yang melakukan magang untuk masa bakti selama satu tahun.

"Salah satu dampak yang paling terasa karena kekurangna dokter yaitu untuk pelayanan di Puskesmas, seperti di Puskesmas Limboto yang hanya tersedia dua dokter saja sedangkan warga yang terdaftar sebanyak 50.000 warga," jelasnya.

Dan setiap hari, dua dokter di Puskesmas Limboto melayani hingga 100 warga. dan bahkan terkadang karena antrian yang panjang karena jumlah pasien yang banyak, ada pasien yang hingga pulang tidak mendapat pelayanan karena banyaknya pasien.

"Apalagi di Puskesmas yang hanya ada satu dokter, bayangkan jika dokter tersebut berhalangan hadir, terpaksa kita menggunakan tenaga perawat untuk menggantikan," tutup Roni Sampir. 

Pewarta : Adiwinata Solihin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024