Makassar (ANTARA Sulsel) - Lembaga Civic Institute bersama Keluarga Mahasiswa Sosiologi Fisip Universitas Hasanuddin menggelar diskusi ilmiah bertajuk `Mahasiswa dan Seks` melihat fenomena perilaku seks beresiko dikalangan mahasiswa.

"Fenomena ini tidak luput pada lingkungan kampus. mulai dari kepentingan ekonomi sampai pada transaksi nilai dengan seks," sebut Sosiolog Unhas Dr Arsyad di Kampus Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Perilaku seks bukan, kata dia, tidak lagi dilihat sebagai gejala sosial. Namun, seks dalam kajian sosiologi harus dilihat dalam konteks yang lebih luas lagi. semisal melihat seks sebagai komoditi.

Sementara Sekretaris KNPI Kota Makassar Irwan Ade Saputra dalam diskusi itu menuturkan fenomena prilaku seks menyimpan yang dipaparkan Civic Institute sesuai hasil survei dikalangan Mahasiswa sangat mengkhawatirkan bagi generasi bangsa.

Hal itu mengingat bahwa masa depan bangsa tercermin bagaimana kondisi dan prilaku pemuda hari ini. Hasil survei tersebut harus segera dipublikasikan agar seluruh elemen bisa mengambil langkah pencegahan.

Diketahui, prsentase hasil survei dalam penelitian itu disebutkan seks beresiko dikalangan mahasiswa mencapai 33,95 persen. Bila tidak diantipasi akan semakin meningkat dari masa ke masa yang berujung pada meningkatnya penderita HIV/AIDS.

"Kami berharap Pemerintah Kota Makassar harus segera bertindak mengambil kebijakan untuk mencari solusi terhadap fenomena tersebut," harapnya.

Sedangkan Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Makassar Azis Lasabbe mengungkapkan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Makassar sebanyak 5.040 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.

Selain itu sebagian besar disebabkan oleh prilaku seks yang sering berganti-ganti pasangan, diantaranya juga berusia muda seperti halnya temuan hasil penelitian ini.

"KPA Makassar tidak hanya fokus pada pengobatan bagi penderita AIDS, tapi juga mengkaji terkait fenomena sosial tersbut dan juga melakukan mitigasi dampak dari kasus HIV/AIDS," ucapnya.

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Civic Institute bersama Keluarga Mahasiswa Sosiologi Fisip Unhas terungkap bahwa persentase seks beresiko dikalangan mahasiswa mencapai 33,95 persen.

"Responden laki-laki lebih cenderung melakukan seks beresiko dengan persentasi mencapai 23,1 persen dibanding perempuan yaitu 10,85 persen," ungkap peneliti Civic Institute Taufiq.

Diskusi ilmiah tersebut bertajuk `Mahasiswa dan Seks` sebagai rangkaian memperingati hari AIDS se Dunia 1 Desember digelar di alua Prof Syukur Abdullah lantai III Kampus Fisip Unhas.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024