Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, negara hadir karena perjuangan dan pengorbanan, karena itu kemerdekaan harus diisi dengan baik.

"Negara kita terkenal kaya, sehingga banyak negara luar berminat dengan negara kita untuk dikuasai. Karena itu, untuk merebut kemerdekaan, pendahulu kita berjuang dan berkorban demi negara," kata Syahrul pada peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa di Makassar, Minggu.

Dia mengatakan, kalau sebelumnya berjuang merebut kemerdekaan dengan peluru dan senjata, kini harus berjuang mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.

Menurut dia, saat ini yang perlu dihadapi adalah perang baru bernama "proxy war". Upaya memecah belah dan menghancurkan perekonomian harus diwaspadai.

"Jadi, kita harus tetap bersatu melawan yang akan memecah persatuan bangsa," tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pejuang H Gaffar mengatakan, generasi penerus hendaknya dapat mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.

"Kami sangat sedih dengan banyaknya kasus narkoba dan korupsi di mana-mana. Ini tentu menodai perjuangan pendahulu yang ingin melihat bangsa dan negara ini maju dan bermartabat," katanya.

Hal senada dikemukakan Hj Munasiah yang merupakan anak pejuang Junubi Daeng Damang yang tergabung dalam Pasukan 721.

Menurut dia, masa kecilnya dihabiskan untuk menyaksikan dan ikut dalam kiprah perjuangan ayah dan ibunya. Karena itu, ketika mendapatkan kesempatan mengisi kemerdekaan ini tak disia-siakan.

Kiprahnya diawali menjadi staf PNS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel pada era Gubernur AP Pettarani dan dipercayakan membina kesenian daerah. Termasuk menjadi perintis pembangunan SMK Sungguminasa, Kabupaten Gowa.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024