Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulawesi Selatan pada 2017 menggunakan sistem rangking dalam menetapkan atlet yang menjadi wakilnya di kejuaraan nasional hingga internasional.

Ketua PBSI Sulsel, Devo Khaddafi di Makassar, Senin, mengatakan dengan penerapan sistem rangking untuk menjadi wakil Sulsel di ajang nasional ini diharapkan semakin meningkatkan persaingan diantara para atlet untuk bisa menduduki peringkat teratas.

"Jadi pada 2017 itu tidak ada lagi seleksi umum atau terbuka untuk mencari atlet yang akan kita turunkan mengikuti kejuaraan nasional. Kita akan terus fokus untuk mensosialisasikan sekaligus laksanakan sistem rangking ini kesetiap pengcab," katanya.

Untuk menentuan rangking setiap atlet, kata dia, tentu akan dilihat dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan seperti mengelar sparing antar atlet hingga menggelar berbagai kejuaraan daerah.

Selain itu, hitungan rangking juga akan melihat pencapaian atlet ketika berksempatan tampil di kejuaraan nasional. Artinya jika bisa meraih hasil maksimal maka peluang untuk kembali mewakili Sulsel kembali terbuka.

Pihaknya juga akan melakukan pemantauan kualitas terhadap setiap atlet untuk mengetahui kondisi terakhir untuk mendapatkan poin demi memperbaiki peringkat.

"Baik lokal ataupun skala regional dan nasional tentu menjadi penilaian untuk menentukan rangking setiap atlet. Ini juga kita harapkan semakin membuat atlet termotivasi untuk meningkatkan rangkingnya di Sulsel,"jelasnya.

Mengenai pencapaian atlet sejauh ini, dirinya juga mengaku sudah mengalami kemajuan dan tentu memberikan kebanggaan.

Apalagi atlet Sulsel telah membuktikan bisa bersaing dan meraih juara seperti yang dicatatkan pada dua ajang yang baru-baru ini dilaksanaka yakni Kejurnas Bulutangkis di Solo dan even BIMP EAGA bertempat di Samarinda, Kaltim.

Pada Kejurnas Solo, Sulsel mendapatkan dua perunggu yang masing-masing disabet Dwi Zulfadli (tunggal taruna putera) dan Dwi Zulfadli/Desy Anggraeni (Ganda Campuran Taruna).

Potensi atlet Sulsel juga begitu meningkat saat berlaga di BIMP-EAGA setelah keluar sebagai juara umum cabang olahraga Bulutangkis dengan perolehan dua emas, satu perak dan satu perunggu.

pPerolehan emas Sulsel di BIMP-EAGA diraih Liska Ayu (tunggal putri) dan Liska/Arimbi (ganda putri). Sedang Khusnul Karim/Alfin Muzaddik (ganda putera) dan Claudio Reza (tunggal putera) masing-masing meraih perak dan perunggu.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024