Makassar (ANTARA Sulsel) - Perdagangan ekspor Sulawesi Selatan pada November 2016 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau pada Oktober dari 113,62 Juta dolar AS menjadi 102,29 juta dolar Amerika atau turun sekitar sembilan persen.

"Neraca perdagangan kita untuk bulan November itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, penurunan nilai ekspor itu dikarenakan ada beberapa komoditas yang volume dan nilai ekspornya sedikit menurun seperti unggulan Sulsel yakni nikel.

Khusus nikel, total nilai ekspor yang dibukukan itu sebanyak 52,27 juta dolar Amerika atau sekitar 51,09 persen dari total ekspor secara keseluruhan komoditas.

Jika dibandingkan pada bulan sebelumnya juga, komoditas nikel mampu mencatatkan pembukuan pada angka 57,30 juta dolar AS atau 50,43 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan pada Oktober.

Sedangkan untuk periode Januari-November 2016 total nilai ekspor Sulsel mencapai 1.027,29 Juta dolar AS, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015, di mana nilai ekspor Sulsel mencapai 1.301,72 juta dolar AS.

"Dari semua nilai ekspor itu, nikel adalah penyumbang terbesar dengan nilai ekspor 52,27 juta dolar AS atau 51,09 persen dari total nilai ekspor Sulsel," katanya.

Negara tujuan ekspor dengan nilai terbesar pada bulan November 2016 adalah Jepang dengan nilai 56,53 juta dolar AS atau 55,26 persen dari total nilai ekspor Sulsel.

Ekspor terbesar Sulsel pada Bulan November 2016 melalui Pelabuhan Balantang Malili dengan nilai 52,27 juta dolar AS, atau 51,09 persen terhadap total nilai ekspor Sulawesi Selatan.

Selama Januari-November 2016 ekspor Sulawesi Selatan terbesar melalui Pelabuhan Balantang Malili yaitu senilai 515,02 juta dolar Amerika Serikat.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024