Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Barat, menegaskan akan memperketat proses pengawasan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk meminimalisir terjadinya kecurangan pada proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur 15 Februari 2017.

"Pelaksanaan pemungutan suara di TPS akan dipantau oleh pengawas yang nantinya dikerahkan mengawasi segala proses persiapan,kedatangan saksi di TPS dan kemudian KPPS membuka tata cara pelaksanaan pemungutan suara serta pengambilan gambar proses keseluruhan pemungutan suara di TPS," Kata Ketua Bawaslu Sulbar, Busran Riandy di Mamuju, Selasa.

Ia juga menyampaikan bahwa pengawas TPS akan ditekankan agar hasil C1 segera diambil fotonya baik yang tercamtum dalam plano maupun dalam bentuk sertifikat dan segera di publis melalui youtube demi menghindari pengelembungan suara yang bisa saja terjadi di hari pelaksanaan pemungutan suara.

"Ini penting dilakukan untuk menghindari pengelembungan suara di hari H pencoblosan, hasil C1 diambil fotonya baik yang tercamtum dalam plano maupun dalam bentuk sertifikat dan segera di publis," ungkap Busran.

Busran yang juga mantan jurnalis ini berharap, pelaksanaan Pilkada serentak ini berjalan damai, jujur, adil dan demokratis.

Pada momentum pilkada Sulbar akan diikuti tiga pasangan calon yakni pasangan nomor urut satu, Suhardi Duka-Kalma Katta, pasangan nomor urut dua, Salim S Mengga-Hasanuddin Masud dan pasangan nomor urut tiga, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024