Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membagikan 1250 paket kebutuhan pokok kepada masyarakat prasejahtera di Kecamatan Ujung Tanah, Makassar.
"Pembagian 1.250 paket sembako kepada warga prasejahtera di Kecamatan Ujung Tanah ini bagian dari rangkaian HUT BPJS Ketenagakerjaan," ujar Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah BPJS Ketenagakerjaan Makassar Tri Candra Kirana di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, paket sembako sebelumnya juga sudah dibagikan di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros serta 800 paket lainnya untuk buruh melalui Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Dipilihnya Kecamatan Ujung Tanah karena para kader BPJS Ketenagakerjaan sudah terbentuk di kecamatan ini dan mereka bergerak terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pekerja informal.
Apalagi ia mengetahui jika mayoritas warga di Kecamatan Ujung Tanah semuanya pekerja informal atau pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) yang harus terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Di kecamatan ini hampir semua warganya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang. Makanya, kita fokus di sini untuk melakukan sosialisasi dan edukasi melalui kader BPJS," katanya.
Candra menjelaskan, dalam kepesertaan BPJS-Ketenagakerjaan itu terdapat empat program utama di antaranya Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Pensiun (JP).
Menurut dia, jika semua tenaga kerja tidak bisa dilindungi oleh empat program BPJS Ketenagakerjaan itu, tetap para pekerja masih bisa mendapatkan dua perlindungan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
"Kalau tidak bisa mendapatkan semua program itu kan masih bisa mendapatkan dua perlindungan yang besaran iurannya pastinya tidak sama antara dua perlindungan dan empat perlindungan," katanya.
Karenanya, dirinya akan mendorong semua tenaga kerja potensial yang masuk kategori pekerja bukan penerima upah (BPU) bisa menjadi peserta BPJS-Ketenagakerjaan minimal pada dua program tersebut.
"Umumnya memang semua pekerja yang masuk kategori BPU kita tawarkan perlindungan Jaminan Keselamatan Kerja dan Jaminan Kematian ini," katanya.
"Pembagian 1.250 paket sembako kepada warga prasejahtera di Kecamatan Ujung Tanah ini bagian dari rangkaian HUT BPJS Ketenagakerjaan," ujar Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah BPJS Ketenagakerjaan Makassar Tri Candra Kirana di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, paket sembako sebelumnya juga sudah dibagikan di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros serta 800 paket lainnya untuk buruh melalui Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Dipilihnya Kecamatan Ujung Tanah karena para kader BPJS Ketenagakerjaan sudah terbentuk di kecamatan ini dan mereka bergerak terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pekerja informal.
Apalagi ia mengetahui jika mayoritas warga di Kecamatan Ujung Tanah semuanya pekerja informal atau pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) yang harus terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Di kecamatan ini hampir semua warganya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang. Makanya, kita fokus di sini untuk melakukan sosialisasi dan edukasi melalui kader BPJS," katanya.
Candra menjelaskan, dalam kepesertaan BPJS-Ketenagakerjaan itu terdapat empat program utama di antaranya Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Pensiun (JP).
Menurut dia, jika semua tenaga kerja tidak bisa dilindungi oleh empat program BPJS Ketenagakerjaan itu, tetap para pekerja masih bisa mendapatkan dua perlindungan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
"Kalau tidak bisa mendapatkan semua program itu kan masih bisa mendapatkan dua perlindungan yang besaran iurannya pastinya tidak sama antara dua perlindungan dan empat perlindungan," katanya.
Karenanya, dirinya akan mendorong semua tenaga kerja potensial yang masuk kategori pekerja bukan penerima upah (BPU) bisa menjadi peserta BPJS-Ketenagakerjaan minimal pada dua program tersebut.
"Umumnya memang semua pekerja yang masuk kategori BPU kita tawarkan perlindungan Jaminan Keselamatan Kerja dan Jaminan Kematian ini," katanya.