Makassar (ANTARA Sulsel) - Irman Yasin Limpo yang dikukuhkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo sebagai Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Sulsel mengatakan pihaknya akan menggunakan pendekatan baru dalam memimpin IPSM Sulsel.

"Dengan kepengurusan yang baru ini, kita tidak lagi melakukan pendekatan formal dan kelembagaan, tetapi juga fungsional dan personal dalam menghadapi masalah-masalah sosial di masyarakat," kata Irman Yasin Limpo usai dikukuhkan sebagai Ketua IPSM Sulsel oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu.

Irman mengatakan selama ini pendekatan yang dilakukan adalah penanganan pasca masalah sosial seperti kebakaran, bedah rumah, bantuan keluarga miskin, dan bantuan lain yang diharapkan bisa meningkatkan daya saing penyandang masalah sosial.

"Kita berharap ada pendekatan baru, yang tetap dengan kontribusi kecil tapi berdampak besar," ujarnya.

Berdasarakan literasi pendidilan sosial, kata dia, ada 10 tanda kehancuran suatu bangsa. Tanda-tanda tersebut antara lain, meningkatnya kekerasan remaja, memburuknya penggunaan bahasa, pengaruh teman yang lebih besar dari pada orang tua dan guru, merajalelanya narkoba, egoisme yang tinggi, menurunnya nasionalisme, rendahnya rasa hormat terhadap guru,vandalisme, ketidakjujuran, serta berkembangnya rasa curiga dan membenci sesama yang dilandasi isu SARA.

"Jika dicermati, tanda-tanda ini tengah berada di lingkungan kita," ucapnya.

Karenanya, lanjut Irman, perlu dibangun peta jalan di mana IPSM dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi masyarakat dan bangsa.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, tugas IPSM adalah memastikan hadir kedamaian di sekitar mereka. Menghadirkan anak-anak yang memiliki kemampuan intelektual yang baik, mengedepankan solidaritas dan gotong royong.

"Indonesia adalah negara yang memiliki segalanya. Indonesia bisa lebih hebat dari Singapura, Jepang, bahkan Jerman. Tugas kita semua, termasuk IPSM untuk menghadirkan Indonesia yang makin baik," kata Syahrul.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024