Makassar (Antara Sulsel) - Manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PSM) yang menaungi PSM mengaku tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah perusahaan nasional membahas kemungkinan menjadi sponsor tim Juku Eja di Indonesia Super League (ISL) 2017.

"Untuk sponsorship, sebenarnya sudah beberapa perusahaan nasional yang menjalin komunikasi dengan kami untuk bisa mengisi space di kostum PSM Musim depan," kata CEO PT PSM, Munafri Arifuddin di Makassar, Sabtu.

Ia menjelaskan, pihaknya melalui Direktur Komersial PT PSM Irsal Ohorella tengah mengodok peluang kerjasama dengan perusahaan tersebut. Pihaknya juga berharap segera ada kepastian sehingga bisa lebih fokus dalam perburuan pemain.

Meski didekati banyak perushaaan calon sponsor, kata dia, namun pihaknya telah berkomitmen agar tidak sampai baju PSM seperti baju balap. Artinya untuk bagian depan hanya terpasang logo Bosowa Semen, logo PSM dan tentu merek jersey yang digunakan.

"Saya juga tidak mau kostum PSM musim depan seperti baju balap yang ramai di bagian depan. Tentu kita siapkan space bagi pihak sponsor yang ingin bekerjasama dibeberapa bagian lain," katanya.

Dirinya juga menyatakan untuk kostum PSM musim depan akan mengalami perubahan mulai dari warna, corak dan sebagainya. Untuk warna sendiri, kata dia, akan mengembalikan ke warna awal yakni merah marun.

Termasuk keputusan menyiapkan sekaligus meluncurkan logo baru tim Juku Eja dalam menghadapi kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air tersebut.

Menurut dia, untuk persoalan logo baru ini memang sudah dimunculkan sejak lama namun baru akan digunakan setelah dinilai sudah tepat dan momentumnya juga cocok.

"Logo PSM Makassar yang digunakan saat ini memang hampir sama dengan logo Pemkot Makassar. Kami dari manajemen berkeinginan melepas stigma era Perserikatan menuju sepakbola modern," katanya.

Sebelum memutuskan melakukan pergantian logo lama ke logo baru, Manajemen PSM Makassar telah melakukan berbagai kegiatan sosialiasi atau penyatuan ide agar perubahan itu tidak memberikan polemik di masyarakat khususnya pada suporter.

"Alasan kami melakukan penggantian logo sebagai upaya dan langkah manajemen untuk menjadikan PSM sebagai industri sepakbola profesional. Kami ingin melepas stigma era Perserikatan menuju sepakbola moderen,"sebut pria yang akrab disapa Appi tersebut.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024