Mamasa (Antara Sulbar) - Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat , H Ramlan Badawi telah menargetkan kemenangan terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka-Kalma Katta (SDK-Kalma) diatas angka 50 persen.

Hal ini disampaikan Bupati Mamasa, Ramlan Badawi saat menyampaikan orasi politiknya pada kampanye yang dipusatkan di Lapangan Sikamase, kecamatan Sumarorong, Mamasa, Senin.

Selain SDK-Kalma, di kampanye tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh politik. Mereka diantaranya Ketua tim kampanye SDK-Kalma, Suraidah Suhardi, Ketua DPC Demokrat Mamasa, Ramlan Badawi, serta sejumlah Anggota DPRD dan beberapa nama dari partai pendukung seperti dari Demokrat, Hanura, PKS dan PBB.

Dalam orasi politiknya, Ramlan meyakini dapat meraup lebih dari 50 Persen suara untuk SDK-Kalma di Mamasa.

Bupati Mamasa itu mengungkapkan, program prioritas yang diusung SDK-Kalma di Pemilukada 2017 nanti merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk di Mamasa.

"Kita dukung SDK-Kalma karena pengalaman politiknya dan hasil survei. Di Mamasa kita yakin memenangkan SDK-Kalma hingga 60 persen suara. Jika itu terwujud, Mamasa program prioritas Rp. 100 Milyar per tahun juga akan dirasakan oleh masyarakat Mamasa," terang Ramlan Badawi.

Di tempat yang sama SDK menyebut, peluang kemenangan bagi dirinya bersama Kalma di Pemilukada 2017 nanti cukup besar. Alasannya, pencalonannya di pesta demokrasi 15 Februari 2017 itu turut didukung oleh empat Bupati dari enam wilayah Kabupaten di Sulawesi Barat.

"Kami didukung empat bupati yang menjadi tolak ukur kemenangan," kata SDK.

Bicara soal Mamasa, Bupati Mamuju 2 periode itu menjelasakan, APBD Mamasa sangat minim untuk menuntaskan perbaikan infrastrktur jalan. Butuh didukung anggaran dari Provinsi.

"Jika saya dapat dukungan besar di Mamasa saya akan kucurkan Rp. 100 Milyar per tahun,"ujarnya.

SDK juga berkomitmen untuk menggratiskan seragam sekolah untuk anak didi usia SMA sederajat, pemberian beasiswa, serta jaminan kesehatan dengan pembagian kartu BPJS.

"Memilih pemimpin jangan sembarangan pilih, harus yang nasionalis, tidak membedakan suku, agama dan sebagainya. SDK-KALMA mampu berkomunikasi ke siapapun tanpa memandang latar belakang seseorang," tegas SDK.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024