Makassar (Antara Sulsel) - Mantan Media Officer (MO) PSM Makassar Ramli Manong memutuskan mundur dari jabatannya untuk lebih fokus dalam mencalonkan diri sebagai salah satu kandidat di Pilkada Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan pada 2018 mendatang.

Ramli Manong di Makassar, Rabu, menyatakan dirinya sejak awal tahun ini mulai intens melakukan sosialisasi dengan cara memperkenalkan berbagai program yang dinilai mampu membawa kabupaten penghasil beras itu semakin sejahtera dan makmur.

"Saya sebagai orang yang baru, tentu lebih mengandalkan program nyata dengan konsep yang matang. Seperti misalnya ketika ingin membangun Menara Bosowa, tentu harus ada perencanaan dulu karena akan ditunggu masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, secara pribadi memang belum melakukan komunikasi secara intens dengan sejumlah partai. Untuk sementara ini, lebih mengutamakan sosialisasi gagasan ataupun ide dalam sebuah program untuk kepentingan masyarakat.

Head Departemen Eksternal Relation PT Bosowa Semen Maros itu menyatakan beberapa program yang tengah diperkenalkan ke masyarakat, seperti mewujudkan 68 `sport center` (pusat olahraga) desa di Sidrap.

Selain untuk memberikan wadah bagi para atlet meningkatkan kualitasnya serta mendorong prestasi olahraga di Kabupaten Sidrap, pembangunan sport centre secara merata di semua desa juga untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.

Sebab, Menurut dia, ketersediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai dan lengkap akan merangsang masyarakat untuk berolahraga sekaligus menjadikannya sebagai gaya hidup dan membuka peluang mengharumkan daerah melalui prestasi olahraga.

"Keberadaan Sport Center ini juga akan menjadi destinasi baru dan kebanggaan bagi masyarakat di desa. Apalagi memang banyak daerah yang belum memiliki sarana dan prasarana olahraga yang memadai," katanya.

Selain itu, pembangunan pembangunan sub terminal agrobisnis untuk peningkatan perekonomian atau pendapatan masyarakat di Sidrap.

Sidrap, menurut dia, merupakan daerah perlintasan yang terkenal dengan daerah pertanian dengan 70-80 persen masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Namun anehnya di Sidrap sendiri, menurut dia, hasil pertanian tersebut tidak dalam jumlah besar.

"Misalnya hanya bisa membeli beras sebanyak lima karung dan sebagainya yang serba terbatas," katanya.

Dirinya juga memiliki program pembangunan 68 kantor desa untuk meningkatkan kinerja dan efektiftas para pemangku kepentingan.

Untuk kantor desa ini sendiri akan didesain sedemikian rupa sehingga Nampak lebih mewah dengan anggaran Rp 150 juta.

Adapun tujuan pembangunan kantor yang lebih mewah untuk memberikan kebanggan bagi masyarakat ataupun aparat dan kepala desa setempat.

"Intinya kita ingin membangun sebuah kebanggaan bagi masyarakat desa bahwa mereka juga punya kantor yang mirip istana. Begitupun yang berkantor disana, tentu juga merasa ikut bangga dan kita harapkan semakin meningkatkan etos kerjanya," katanya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024