Makassar (Antara Sulsel) - Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Dicky Sondani menegaskan korban pembunuhan sadis Rafika Hasanuddin (21) di Jalan Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa tidak dalam keadaan hamil.

"Autopsi sudah dilakukan kemarin dan hasilnya, korban tidak hamil seperti beberapa kabar yang beredar," jelasnya saat memberikan keterangan resmi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Rabu.

Kombes Dicky mengatakan, sejumlah kabar yang beredar tentang korban di antaranya yang menyebutkan bahwa korban sedang berbadan dua itu tidak sepenuhnya betul.

Ia mengaku perlu memberikan penjelasan tentang kondisi korban penggorokan itu karena kabar tersebut bisa lebih melukai keluarga korban jika tidak ditepis.

"Harus kita tegaskan kepada masyarakat kalau ada yang bilang korban itu sedang hamil, itu tidak benar. Kabar yang beredar itu bohong," katanya.

Dicky juga mengaku jika korban yang ditemukan meninggal tergorok setelah dua hari itu mengaku jika progres penyelidikan kasusnya juga sudah mulai terkuak sedikit demi sedikit.

"Yang pastinya, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kemarin itu, pembunuhan ini tidak disertai dengan kasus perampokan karena semua barang berharga masih ada," jelasnya.

Dicky mengaku, dengan petunjuk yang didapatkan dari olah tempat kejadian perkara itu, penyidik kemudian mengerucutkan penyelidikan kepada orang-orang terdekat dengan korban.

Beberapa petunjuk melalui telepon genggamnya (HP) yang ditemukan penyidik juga akan didalami seputar percakapan-percakapan baik melalui sambungan panggilan telepon maupun pesan singkat atau media sosialnya.

"Semuanya akan didalami. Penyidik kini memfokuskan pada orang-orang terdekat dan melalui HP-nya itu, akan ditelusuri siapa saja yang berhubungan lewat panggilan telepon, SMS maupun lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Rafikah Hasanuddin (21) alumni Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur (UIT) ditemukan tewas di dalam rumah, jalan Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Saleh, salah seorang warga yang melintas di Jalan Manggarupi Blok A/5 melihat rumah dalam kondisi setengah terbuka selama dua hari dan kemudian memutuskan untuk mengecek warga di dalam rumah tersebut.

"Awalnya saya lewat dan melihat itu rumah setengah terbuka pintunya dan sudah berlangsung dua hari. Saya kemudian mengecek dan memberi salam, tapi tidak dijawab kemudian masuk dan melihat sudah ada orang yang tergeletak depan pintu dalam rumah, lalu saya keluar memanggil warga lainnya," katanya.

Setelah warga berkumpul dan masuk melihat kondisi penghuni rumah itu, warga lainnya kemudian menghubungi Polsek Somba Opu dan kemudian mengevakuasinya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum dan autopsi.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024