Makassar (Antara Sulsel) - Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan menyiapkan beberapa paket wisata baru sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke provinsi tersebut.
Ketua DPD Asita Sulsel, Didi Leonardo di Makassar, Minggu mengatakan paket-paket baru yang tengah digarap serius itu yakni pembukaan link antardestinasi dari sejumlah daerah seperti Tana Toraja, Palopo, dan Kabupaten Enrekang.
"Itu merupakan salah satu contoh paket yang kita upayakan bisa terwujud. Jika ini bisa dilakukan maka tentu potensi mendatangkan lebih banyak wisatawan berkunjung ke Sulsel," katanya.
Untuk membuka link antar tiga daerah itu, kata dia, pihakanya siap memanfaatkan keberadaan dua bandara yakni Bandara Pongtiku Tana Toraja dan Bandara Bua di Palopo.
Dengan keberadaan dua bandara itu, tentunya diharapkan akan membuat akses keduanya bisa lebih mudah terjangkau. Pihaknya juga berharap dukungan penuh seluruh stakeholder untuk merealisasikan program jangka panjang tersebut.
Ia menjelaskan, program atau paket baru ini memang belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab selain akan melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan, pihaknya juga tentu akan menunggu komitmen pemerintah dalam memperbaiki akses jalan dan destinas yang siap dipasarkan tersebut.
"Memang belum bisa diwujudkan segera karena lebih dulu berkoordinasi dengan pihak maskapai dan destinasi yang harus lebih dibenahi sebelum memutuskan untuk memasarkan ke wisatawan," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan juga berupaya mendorong sinergitas sejumlah kabupaten di Sulsel guna mendukung potensi wisata Tana Toraja pada 2016.
Adapun bentuk dukungan kabupaten khususnya yang berada di sepanjang perjalanan menuju Tana Toraja yang menjadi tujuan utama pariwisata yakni dengan turut menyiapkan program pariwisata di daerah masing-masing.
"Seperti misalkan jika wisatawan singgah di Parepare, apa yang bisa dilihat dan ditawarkan Pemkot Parepare bagi para wisatawan yang akan ke Tana Toraja. Adanya sinergi antardestiasi wisata di sejumlah daerah tentu diharapkan semakin banyak menarik wisatawan," kata Ketua Bidang Pemasaran Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi waktu itu.
Menurut dia, adanya sinergitas atau kesepakatan untuk saling mendukung destinasi satu daerah dengan daerah lain tentu akan lebih efektik dalam menarik wisatawan dibandingkan jika dilaksanakan secara sendiri-sendiri.
Alasannya, kata dia, tentu saja karena wisatawan bisa mendapatkan banyak destinasi dalam setiap kunjungannya ke Toraja. Artinya biaya besar yang dikeluarkan menuju Sulsel atau Toraja juga akan lebih terbalaskan karena bisa menikmati destinasi wisata yang lebih beragam.
Sepanjang perjalanan dari Makassar menuju Tana Toraja memang akan melintasi sejumlah daeah di Sulsel. Menariknya setiap daerah justru memiliki destinasi yang layak jual untuk bisa menarik minat wisatawan.
Seperti di saat memasuki Kabupaten Maros, ada destinasi baru yang istimewa yakni Gugusan batu Karts Rammang-Rammang. Selanjutnya di Pangkep ada pula Pulau Cambang-Cambang termasuk Kampung Sutra di Kabupaten Wajo yang layak jadi pilihan.
Ketua DPD Asita Sulsel, Didi Leonardo di Makassar, Minggu mengatakan paket-paket baru yang tengah digarap serius itu yakni pembukaan link antardestinasi dari sejumlah daerah seperti Tana Toraja, Palopo, dan Kabupaten Enrekang.
"Itu merupakan salah satu contoh paket yang kita upayakan bisa terwujud. Jika ini bisa dilakukan maka tentu potensi mendatangkan lebih banyak wisatawan berkunjung ke Sulsel," katanya.
Untuk membuka link antar tiga daerah itu, kata dia, pihakanya siap memanfaatkan keberadaan dua bandara yakni Bandara Pongtiku Tana Toraja dan Bandara Bua di Palopo.
Dengan keberadaan dua bandara itu, tentunya diharapkan akan membuat akses keduanya bisa lebih mudah terjangkau. Pihaknya juga berharap dukungan penuh seluruh stakeholder untuk merealisasikan program jangka panjang tersebut.
Ia menjelaskan, program atau paket baru ini memang belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab selain akan melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan, pihaknya juga tentu akan menunggu komitmen pemerintah dalam memperbaiki akses jalan dan destinas yang siap dipasarkan tersebut.
"Memang belum bisa diwujudkan segera karena lebih dulu berkoordinasi dengan pihak maskapai dan destinasi yang harus lebih dibenahi sebelum memutuskan untuk memasarkan ke wisatawan," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan juga berupaya mendorong sinergitas sejumlah kabupaten di Sulsel guna mendukung potensi wisata Tana Toraja pada 2016.
Adapun bentuk dukungan kabupaten khususnya yang berada di sepanjang perjalanan menuju Tana Toraja yang menjadi tujuan utama pariwisata yakni dengan turut menyiapkan program pariwisata di daerah masing-masing.
"Seperti misalkan jika wisatawan singgah di Parepare, apa yang bisa dilihat dan ditawarkan Pemkot Parepare bagi para wisatawan yang akan ke Tana Toraja. Adanya sinergi antardestiasi wisata di sejumlah daerah tentu diharapkan semakin banyak menarik wisatawan," kata Ketua Bidang Pemasaran Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi waktu itu.
Menurut dia, adanya sinergitas atau kesepakatan untuk saling mendukung destinasi satu daerah dengan daerah lain tentu akan lebih efektik dalam menarik wisatawan dibandingkan jika dilaksanakan secara sendiri-sendiri.
Alasannya, kata dia, tentu saja karena wisatawan bisa mendapatkan banyak destinasi dalam setiap kunjungannya ke Toraja. Artinya biaya besar yang dikeluarkan menuju Sulsel atau Toraja juga akan lebih terbalaskan karena bisa menikmati destinasi wisata yang lebih beragam.
Sepanjang perjalanan dari Makassar menuju Tana Toraja memang akan melintasi sejumlah daeah di Sulsel. Menariknya setiap daerah justru memiliki destinasi yang layak jual untuk bisa menarik minat wisatawan.
Seperti di saat memasuki Kabupaten Maros, ada destinasi baru yang istimewa yakni Gugusan batu Karts Rammang-Rammang. Selanjutnya di Pangkep ada pula Pulau Cambang-Cambang termasuk Kampung Sutra di Kabupaten Wajo yang layak jadi pilihan.