Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sulawesi Selatan Mustari Soba mengatakan dampak positif dari anggaran dana desa mulai terlihat dan dirasakan oleh masyarakat desa.

"Hasilnya mulai dirasakan masyarakat desa, seperti ketersediaan infrastruktur dasar dan sarana pedesaan yang semakin meningkat, serta keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan yang semakin terlihat," kata Mustari Soba yang ditemui di sela Briefing Gubernur Sulsel dengan Kepala Desa dan Tenaga Pendamping Profesional Desa di Makassar, Selasa.

Menurut Mustari, setiap tahun kualitas pemerintah desa juga semakin baik, yang salah satunya dapat dilihat dari capaian realisasi anggaran dana desa yang mencapai sekitar 98 persen setiap tahunnya.

Ia mengatakan pada 2017 dana desa Provinsi Sulsel mencapai Rp1,8 triliun, atau meningkat tiga kali lipat dari awal yang dikucurkan pada 2015 yang hanya mencapai Rp635 miliar dengan realisasi 98,23 persen.

Sementara, pada 2016, dana desa meningkat menjadi Rp1,4 triliun dengan capaian hingga 99,98 persen.

"Memang masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diatasi, khususnya dalam peningkatan tata kelola organisasi keuangan desa, tapi ini terus membaik," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan tersebut berpesan agar para kepala desa mampu menjaga harga diri dengan menjauhi korupsi.

"Menjadi pejabat harus bisa menjaga harga diri keluarga. Kalau orang jadi pejabat itu mati sahid, sepanjang jabatan diniatkan untuk ibadah. Kalau korupsi tentu tidak termasuk, karena itu tulus-tulus saja," kata Syahrul.

Gubernur yang pernah menjabat sebagai kepala desa ini juga menyampaikan agar kepala desa harus menjadi rahmat bagi rakyat dan melindungi rakyat.

"Jangan bikin susah rakyat dan jangan sombong jadi kepala desa," pungkas Syahrul.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024