Sungguminasa (Antara Sulsel) - Pelaku pembunuhan sadis, Saleh (38) mengakui semua perbuatannya dan menyesal atas apa yang dilakukannya terhadap korbannya Rafika Hasanuddin (21) dua pekan lalu.

"Saya sengaja ke Polres Gowa memantau langsung perkembangan kasus ini dan bertemu dengan Saleh. Ia mengakui semua kesalahannya dan menyesali perbuatannya," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Gowa, Jumat.

Kabid humas beserta beberapa orang perwira polisi dan wartawan berbincang di ruang Kasat Reskrim dan mengakui semua perbuatannya yang telah membunuh dengan cara sadis yakni menggorok leher korbannya.

Dicky juga sempat menanyakan kondisinya serta perlakuan anggota kepadanya selama ditahan untuk proses penyelidikan dan penyidikan yang berlangsung selama sepekan terakhir ini.

Pada perbincangan santai itu, pelaku yang bekerja sebagai sekuriti perumahan tempat Rafika tinggal, mengaku jika antara dirinya dengan korbannya cukup dekat.

"Pelaku menyesal setelah mengingat kebaikan Rafika yang seringnya memanggil om dan memberinya makanan jika di rumahnya punya cukup makanan. Itu yang membuatnya sedih," katanya.

Diketahui, pelaku Saleh membunuh Rafika di dalam rumahnya di Perumahan Manggarupi Blok A/5. Saat itu, Sabtu 14 Januari, sekitar pukul 22:00 Wita korban melintas di depan pos keamanan sambil menggunakan telepon genggam (HP) lalu terbersit niat pelaku untuk memiliki handphone tersebut.

Pelaku kemudian mengikuti korbannya sampai ke rumahnya di Blok A/5. Saat korban masuk ke dalam rumahnya dan tidak mengunci pintu, pelaku juga ikut masuk.

Korban yang tidak mengetahui keberadaan pelaku dibelakangnya kemudian masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian dan saat pelaku Saleh mengambil HP korban, tiba-tiba Rafika sadar keberadaan pelaku.

Karena merasa terdesak, pelaku kemudian membenturkan kepala korban di tembok hingga akhirnya Rafika pingsan. Pelaku yang dalam keadaan panik kemudian masuk mengambil pisau dapur dan langsung menggorok lehernya sepanjang 15 centimeter.

"Usai melakukan aksinya, pelaku ini pusing mencari cara menghilangkan jejak. Karena tidak dapat ide, pisaunya ditaruh di atas kusen jendela sedangkan mayit Rafika ditutup pakai sarung," jelasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024