Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal menyatakan jika tahun baru Cina (Imlek) yang diperingati setiap tahunnya di Indonesia sudah menjadi bagian dari parade budaya yang mengikat semua unsur.

"Imlek bagi warga keturunan Tionghoa di Indonesia adalah perayaan tahun baru. Tapi bagi semua warga selain keturunan Tionghoa, Imlek adalah parade budaya yang menyatukan semua unsur," ujarnya saat menghadiri undangan Cap Go Meh bagi sejumlah warga keturunan Tionghoa di Makassar, Minggu.

Deng Ical -- sapaan akrab Syamsu Rizal mengatakan, peringatan imlek yang setiap tahunnya digelar itu merupakan hiburan tersendiri bagi masyarakat karena semua lebur di dalam perayaan itu.

Ia mencontohkan, perayaan cap go meh di Kawasan Pecinan, Jalan Sulawesi, Makassar, beberapa atraksi dilaksanakan seperti peragaan barongsai serta arak-arakan lainnya.

"Ini momentum yang pas di tengah ujian bangsa kita saat ini, kita buat imlek ini sebagai suatu peringatan budaya yang dapat mengikat semua unsur," kata dia.

Daeng Ical meminta kepada Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sebagai salah satu organisasi Tionghoa dapat mengemas dengan baik puncak perayaan Imlek nantinya.

"Kita tekankan kepada PSMTI untuk mengemas acara ini sedemikian rupa sehingga pada perayaan Cap Gomeh nantinya menjadi perayaan budaya yang mengikat semuanya," jelasnya.

Jadi, lanjut dia, pelaksanaan cap gomeh di tahun-tahun mendatang supaya melibatkan lagi semua kalangan seperti ulama, tokoh pemuda dan dikemas dengan sangat meriah

Menurutnya, umat Islam dan Kristen bukan menganggap imlek sebagai perayaan agama semata, tapi adalah atraksi budaya yang berdekatan dengan perayaan agama tertentu.

Sementara itu, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Eddy Gatot Pramono yang juga hadir dalam perayaan itu mengaku jika keterlibatan polisi didalamnya tidak lain adalah tugasnya sepagai pengaman, pelindung dan pengayom masyarakat.

"Tugas utama polisi adalah memberikan pelayanan, perlindungan, pengamanan dan mengayomi masyarakat tanpa adanya perbedaan. Selain itu, ini adalah bentuk toleransi kita," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024