Pasangkayu (Antara Sulbar) - Puluhan rumah di wilayah pesisir Dusun Tanjung Harapan, Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, terancam ambruk akibat tekanan gelombang pasang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.
"Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan rumah warga bersiap-siap mengungsi akibat tekanan gelombang pasang air laut," kata Kepala Desa Bambakoro, Akip As`ad di Mamuju Utara, Selasa.
Menurutnya, daerah yang tepat berada di muara sungai Lariang ini menjadi langganan gelombang tinggi yang terjadi hampir tiap tahun, akibatnya abrasi pantai di daerah itu terus terjadi secara massif.
Selain abrasi pantai yang terus menerus terjadi di daerah tersebut, banjir rob di Dusun Tanjung harapan juga masuk kedalam perkampungan sehingga tidak sedikit rumah warga yang berada tepat tak jauh dari bibir pantai digenangi banjir rob, bahkan beberapa rumah diantaranya nyaris rubuh karena terjangan gelombang pasang.
Akip As`ad mengatakan, ini sudah berulang kali kami sampaikan ke pemerintah namun sampai sekarang belum ada penganan secara serius.
"Ini sudah berapa kali kami sampaikan ke pihak pemerintah namun sampai saat ini belum ada penanganan. Warga disini ada sekira 31 kepala keluarga dan ratusan jiwa berada disini, kalau ini tidak cepat di atasi oleh pemerintah, bukan tidak mungkin warga akan kehilangan tempat tinggal ketiga terkena gelombang pasang," ucapnya.
"Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan rumah warga bersiap-siap mengungsi akibat tekanan gelombang pasang air laut," kata Kepala Desa Bambakoro, Akip As`ad di Mamuju Utara, Selasa.
Menurutnya, daerah yang tepat berada di muara sungai Lariang ini menjadi langganan gelombang tinggi yang terjadi hampir tiap tahun, akibatnya abrasi pantai di daerah itu terus terjadi secara massif.
Selain abrasi pantai yang terus menerus terjadi di daerah tersebut, banjir rob di Dusun Tanjung harapan juga masuk kedalam perkampungan sehingga tidak sedikit rumah warga yang berada tepat tak jauh dari bibir pantai digenangi banjir rob, bahkan beberapa rumah diantaranya nyaris rubuh karena terjangan gelombang pasang.
Akip As`ad mengatakan, ini sudah berulang kali kami sampaikan ke pemerintah namun sampai sekarang belum ada penganan secara serius.
"Ini sudah berapa kali kami sampaikan ke pihak pemerintah namun sampai saat ini belum ada penanganan. Warga disini ada sekira 31 kepala keluarga dan ratusan jiwa berada disini, kalau ini tidak cepat di atasi oleh pemerintah, bukan tidak mungkin warga akan kehilangan tempat tinggal ketiga terkena gelombang pasang," ucapnya.