Makassar (Antara Sulsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar menyampaikan permohonan maafnya kepada para pelanggan karena dengan cuaca buruk yang terjadi selama sebulan ini juga mempengaruhi pasokan air bersih.

"Air bersih yang dipasok mengalami penurunan karena curah hujan sangat tinggi. Air menjadi sangat keruh, tidak seperti biasanya," ujar Kabag Humas PDAM Makassar Muhammad Idris Tahir di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, curah hujan tinggi mempengaruhi kekeruhan air di mana bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa yang menjadi pemasok air bersih Kota Makassar ini harus memproses air baku menjadi air bersih dengan lebih ekstra.

Karena debit air di bendungan Bili-bili yang mengalami peningkatan kekeruhan sampai dengan 805 Nephelometric Turbidity Unit (NTU) membuat pengolahan air bersih cukup lama.

"Dengan kondisi sekarang di mana tingkat kekeruhan air sudah 805 NTU, pastinya teman-teman dibagian produksi membutuhkan waktu ekstra dalam menjernihkan air," katanya.

Idris menjelaskan, untuk memproduksi air bersih pada waktu-waktu normal dengan tingkat kekeruhan air sekitar 200 NTU, biasanya dalam satu detik bisa menghasilkan sekitar 1.250-1.300 liter.

Namun dengan tingkat kekeruhan air pada angka 805 NTU ini, tim pengolahan air hanya bisa memproduksi air bersih sekitar 1.000-1.100 liter perdetiknya.

"Hal ini tentunya sangat mempengaruhi maksimalisasi produksi air. Saat ini prosuksi air kami drop sampai dikisaran 1000-1100 liter/detik yang normalnya 1250-1300 liter/detik," jelasnya.

Selain tingkat kekeruhan air yang tinggi, Idris juga menyebutkan jika pasokan air baku dari bendungan Bili-bili berhenti total karena adanya gangguan jaringan suplai air ke instalasi.

"Semoga gangguan jaringan suplai air yang ke instalasi PDAM Somba Opu ini tidak berlangsung lama karena dipastikan air sangat berkurang dan tidak dapat mengalir ke rumah warga," terangnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024