Mamuju (Antara Sulbar) - Tim pemenangan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat melakukan ikrar pilkada damai yang dirangkaikan dengan diskusi publik dengan tema "Romantika dan Realita Pilkada Sulbar".
Kegiatan diskusi publik dan ikrar pilkada damai itu digelar di Warung Kopi 11 Mamuju, Sabtu, dihadiri tiga perwakilan tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Sulbar periode 2017-2022.
Perwakilan tim paslon yang hadir dalam diskusi dan ikrar pilkada damai itu masing-masing Ketua Tim Pemenangan Jaringan Muda pasangan cagub-cawagub Sulbar Suhardi Duka Kalma Katta (SDK-Kalma), Arnol Topo, dan tim pasangan Salim Mengga dan Hasanuddin Musud (Salim-Hasan) diwakili oleh Lalu Syamsul Rijal yang juga mantan anggota DPRD Mamuju.
Sementara tim pasangan cagub-cawagub Alibal Masdar dan Enny Angraeni (ABM-Enny) diwakili Ado Masud yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mamuju.
Kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat (Ormas) Forum Persaudaraan Pemuda Sulbar (FPPS) itu juga dihadiri para aktivis pemuda dan lembaga swadaya masyarakat, dan tampak berlangsung santai dengan suasana penuh keakraban.
Pada saat ikrar pilkada damai itu masing-masing tim pemenangan paslon gubernur dan wakil gubernur Sulbar sambil berangkulan menyampaikan ikrar untuk melaksanakan pilkada secara damai.
Ikrar pilkada damai itu juga dihadiri Pasi Intel Kodim Mamuju Kapten Arifuddin, dan perwakilan dari Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulbar.
Aktivis FPPS Basri Bas yang memandu jalannya diskusi dan ikrar tersebut mengatakan diskusi bersama rakyat tentang demokrasi ini dikemas bernuansa santai dan penuh keakraban sebagai bentuk komitmen bersama melaksanakan pilkada damai.
"Tim pemenangan paslon sangat memahami bahwa perbedaan pilihan merupakan sesuatu yang wajar. Apabila kemarin menjadi kawan politik, maka saat ini mungkin menjadi lawan politik, dan hal ini sudah dianggap biasa dan menjadi realita dan romantika pilkada," katanya.
Ia berharap Pilkada Sulbar dapat terlaksana sesaui harapan bersama yakni terciptanya kualitas demokrasi yang lebih baik, dan dapat melahirkan pemimpin yang bisa membawa daerah ini menjadi berkembang dan maju untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan diskusi publik dan ikrar pilkada damai itu digelar di Warung Kopi 11 Mamuju, Sabtu, dihadiri tiga perwakilan tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Sulbar periode 2017-2022.
Perwakilan tim paslon yang hadir dalam diskusi dan ikrar pilkada damai itu masing-masing Ketua Tim Pemenangan Jaringan Muda pasangan cagub-cawagub Sulbar Suhardi Duka Kalma Katta (SDK-Kalma), Arnol Topo, dan tim pasangan Salim Mengga dan Hasanuddin Musud (Salim-Hasan) diwakili oleh Lalu Syamsul Rijal yang juga mantan anggota DPRD Mamuju.
Sementara tim pasangan cagub-cawagub Alibal Masdar dan Enny Angraeni (ABM-Enny) diwakili Ado Masud yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mamuju.
Kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat (Ormas) Forum Persaudaraan Pemuda Sulbar (FPPS) itu juga dihadiri para aktivis pemuda dan lembaga swadaya masyarakat, dan tampak berlangsung santai dengan suasana penuh keakraban.
Pada saat ikrar pilkada damai itu masing-masing tim pemenangan paslon gubernur dan wakil gubernur Sulbar sambil berangkulan menyampaikan ikrar untuk melaksanakan pilkada secara damai.
Ikrar pilkada damai itu juga dihadiri Pasi Intel Kodim Mamuju Kapten Arifuddin, dan perwakilan dari Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulbar.
Aktivis FPPS Basri Bas yang memandu jalannya diskusi dan ikrar tersebut mengatakan diskusi bersama rakyat tentang demokrasi ini dikemas bernuansa santai dan penuh keakraban sebagai bentuk komitmen bersama melaksanakan pilkada damai.
"Tim pemenangan paslon sangat memahami bahwa perbedaan pilihan merupakan sesuatu yang wajar. Apabila kemarin menjadi kawan politik, maka saat ini mungkin menjadi lawan politik, dan hal ini sudah dianggap biasa dan menjadi realita dan romantika pilkada," katanya.
Ia berharap Pilkada Sulbar dapat terlaksana sesaui harapan bersama yakni terciptanya kualitas demokrasi yang lebih baik, dan dapat melahirkan pemimpin yang bisa membawa daerah ini menjadi berkembang dan maju untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.