Makassar (Antara Sulsel) - Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengatakan "commissioning" atau uji coba pengoperasian smelter (pabrik pemurnian) nikel di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.

"Mei `commissioning,` karena harga nikel sekarang sudah mulai membaik," kata Nurdin Abdullah yang ditemui di Makassar, Minggu.

Uji coba pengoperasian smelter nikel ini, ujarnya, akan mulai dilakukan oleh PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia.

Nurdin menjelaskan pembangunan smelter di Kabupaten Bantaeng dimulai ketika harga nikel dunia sedang melambung tinggi.

Sayangnya, setelah pembangunan smelter rampung, harga nikel justru anjlok. Kini, ketika harga nikel dunia mulai membaik, proses menuju pengoperasian smelter ini kembali berjalan.

"Smelter ini pasti akan berproduksi, karena perusahaan-perusahaan yang membangun smelter di Bantaeng ini, telah memiliki pabrik di luar, jadi mereka butuh suplai untuk pabriknya," jelasnya.

Sebagai informasi, terdapat dua perusahaan yang membangun smelter di Kabupaten Bantaeng yaitu PT Titan Mineral Utama (TMU) dengan rencana investasi sebesar Rp4,7 triliun, dan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNAI) sebesar 130 juta dolar AS atau sekitar Rp1,7 triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS).

Smelter di Kabupaten Bantaeng ini, pada awalnya ditargetkan dapat beroperasi mulai Februari 2016, sayangnya berbagai kendala menghadang, sehingga pengoperasiannya masih tertunda.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024