Topoyo (Antara Sulbar) - Pasar Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat merupakan pasar paling ramai di Kabupaten Mamuju Tengah, serta menjadi pusat transaksi ekonomi masyarakat di Mamuju Tengah yang didominasi transmigran.

"Kabupaten Mamuju Tengah merupakan salah satu daerah tertinggal di Provinsi Sulawesi Barat setelah Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Mamuju Tengah yang menjadi daerah otonom baru di Sulbar setelah mekar dari Kabupaten Mamuju sebagai induknya sejak 2013 lalu," kata Kepala Desa Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah, Masri Ridwan di Mamuju, Senin.

Mamuju Tengah yang merupakan daerah dikenal penghasil sawit atau emas hijau bagi sebutan warga itu terus berbenah dengan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publiknya.

Salah satunya adalah mulai melakukan pembangunan pasar yang lebih refresentatif dari sebelumnya dan pembangunannya telah berjalan dan hampir rampung di Desa Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.

Pada awal tahun ini Pejabat Gubernur Sulbar, Carlo Brix Tewu didampingi Kapolda Sulbar Brigjen Pol Nandang dan Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni telah melakukan kunjungan ke pasar Kecamatan Topoyo yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp10 miliar melalui APBN itu.

Pasar megah yang dibangun sejak 2015 lalu itu, dan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung diharapkan dapat segera difungsikan masyarakat Mamuju Tengah yang multi etnik dan tingkat pendapatannya cukup tinggi dari hasil perkebunan sawit mencapai 45 juta perbulan, ditahun ini.

Diharapkan pula untuk menjadi pusat transaksi masyarakat transmigran yang berasal dari Jawa, Bali, NTT, NTB yang selama ini telah berkontribusi membangun Mamuju Tengah sehingga maju dan berkembang menjadi daerah otonom baru apalagi jumlahnya cukup signifikan.

Para transmigran di Mamuju dan Mamuju Tengah sejak tahun 1981 tercatat sekitar 22.599 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk secara keseluruhan mencapai 89.389 Jiwa, berdasarkan data pemerintah.

Sejak tahun 2005 lalu pasar Kecamatan Topoyo sangat tradisional masih relatif sepi, namun, seiring dengan meningkatnya kemakmuran ekonomi masyrakat, jumlah ruko kian banyak dan membuat pasar Kecamatan Topoyo semakin ramai dan menjadi pusat ekonomi masyarakat.

Perbankan juga mulai menarik nasabah disamping bertransaksi dengan masyarakat petani sawit juga bertransaksi dengan pelaku ekonomi dipasar untuk memberikan bantuan modal usaha.

Mamuju Tengah seluas 3.086,27 km2 dengan jumlah penduduk diatas 100 ribu jiwa berusaha menjadi daerah industri dengan mengolah sendiri kekayaan alamnya dalam bentuk industri sehingga ketika dipasarkan komuditi yang di pasar Mamuju Tengah akan bernilai ekonomi tinggi.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024