Takalar (Antara Sulsel) - Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Takalar, Burhanuddin Baharuddin Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya H Syamsuddin Sese, ayah dari rival politiknya Syamsari Kitta.

"Sebagai orang Takalar dan sebagai kandidat, saya ikut berduka atas meninggalnya ayahanda pak Syamsari, semoga beliau diberikan kesabaran," ujar Burhanuddin usai kampanye akbarnya di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Menurutnya, Syamsari adalah warga Takalar dan juga sebagai kawan meski berbeda pilihan dan sama-sama bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah untuk menjadi pemimpin, namun rasa persudaraan harus tetap diutamakan.

Selain itu pihaknya menyatakan berduka cita atas musibah yang diberikan kepada lawan politiknya, kendati demikian pertarungan di Pilkada Takalar bukalah bermusuhan tetapi hanya berlawanan arah politik saja untuk mencapai titik puncak sebagai pemimpin.

"Jangan dijadikan Pilkada ini kita bermusuhan, tapi hanya berlawanan saja. Memang harus ada pesaing agar pesta demokrasi berkualitas dan ada pilihan. Persaingan itu menandakan adanya kualitas Pilkada Takalar," paparnya kepada wartawan.

Bahkan dengan adanya musibah ini, tentu Tuhan mau menujukkan cara lain agar Pilkada Takalar ini bisa berjalan lancar dan aman, sebab gesekan terjadi bukan pada kandidatnya tapi biasanya dari massa masing-masing.

"Semua itu pasti ada hikmahnya, sebab selang beberapa hari kedepan masuk minggu tenang dan diharapkan semua tenang dalam proses demokrasi ini. Saya ikut berduka kepada saudara saya yang terkena musibah, semoga diberikan ketabahan dan kesebaran menjalaninya," ulas kandidat petahana ini.

Sebelumnya, beredar informasi ayah Syamsari Kitta, H Syamsuddin Sese meninggal dunia pukul 00.05 Wita, di kediamannya di Kabupaten Takalar.

Ketua DPD Takalar Hairil Anwar menyatakan bahwa ayah Syamsari meninggal subuh tadi karena sakit, dan sudah dimakamkan di Pekuburan Umum Galesong Utara setelah salat Jumat. Saat pemakaman banyak tokoh terlihat hadir bahkan saat pagi tadi.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024