Makassar (Antara Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) agar melakukan penelitian terhadap cabai warga yang ditanam melalui program Badan Usaha Lorong (BULo).

"Saya sudah minta kepada Balitbangda agar melakukan penelitian terhadap semua yang terkait dengan cabai warga karena program BULo yang kita jalankan ini harus menjadi sumber perputaran ekonomi warga," ujarnya di Makassar, Sabtu.

Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, penelitian Balitbangda Makassar harus mencakup semuanya karena semangat warga yang terhimpun dalam kelompok tani lorong (Poktanrong) sangat tinggi.

Penelitian itu, kata dia, mulai dari proses biji menjadi bibit, bibit menjadi cabai, cabai menjadi uang, bagaimana daya tahannya, hingga pada harga cabai berbagai kondisi (basah-kering) maupun proses pemanfaatannya untuk masyarakat.

"Inilah gunanya kita di sini, di samping learning by doing, banyak sistem yang harus diperbaiki, kita juga mendapatkan ilmu karena kita saling share berbagai SKPD dan keahlian di tempat ini," papar Danny.

Sebelumnya, akhir Januari 2016, - ribuan warga di 153 kelurahan, Makassar melakukan penanaman cabai secara massal sesuai dengan jadwal yang telah dipersiapkan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sejak beberapa bulan lalu.

Ketua Tim Percepatan Program dan Kelompok Kerja (Timpro Pokja) Badan Usaha Lorong (BULo) Dr Sakka Pati mengatakan, penanaman bibit cabai sebanyak 10.600 hari ini adalah awal dari program percepatan menuju swasembada pangan.

"Ini adalah langkah awal dari program percepatan ekonomi kerakyatan di Makassar. Penanaman bibit cabai serempak di 153 kelurahan ini sebagai bentuk dari kesiapan kita menuju swasembada pangan," ujarnya.

Sakka Pati yang juga tenaga pengajar di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu menyatakan jika penanaman cabai ini adalah bagian dari sub program Bulo.

Di mana program ini sudah mulai dijalankan sejak dua tahun lalu dengan nama lorong garden (Longgar). Selama dua tahun itu, program ini tidak dilakukan secara massif karena hampir disetiap kelurahan hanya ada beberapa lorong yang jadi percontohannya.

Namun di tahun ini, lanjutnya, program Longgar dengan konsep yang lebih luas yakni Bulo akan menjadi awal pengembangan ekonomi kerakyatan di mana program akan menjadi lapangan kerja baru.

"Bulo itu adalah induk dari programnya. Dalam Bulo semuanya sudah ada bagian-bagiannya baik untuk proses pendistribusiannya, koperasi dan lainnya," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024