Makassar (Antara Sulsel) - Kementerian Pertanian, Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar siap mengimplementasikan program budidaya jagung untuk lahan seluas 20.000 hektar di Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017.

"Jadi terkait dengan program budidaya jagung Unismuh Makassar yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang beberapa bulan diteken MoUnya, kita akan menuju pada implementasi program," jelas Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman Rahim di Makassar, Sabtu.

Pihak Unismuh Makassar sebelumnya memang sudah melakukan permintaannya lahan dari pimpinan-pimpinan Muhammadiyah daerah se-Sulawesi Selatan dan mendapatkan direspon, sehingga datanya sudah masuk sekitar seratus ribu hektar lahan yang siap tanam

Ia menambahkan, program ini dinilai sudah layak untuk dijalankan. Apalagi kedepannya Unismuh Makassar juga akan melakukan penandatangan MoU dengan salah satu perusahaan pakan terbesar di Indonesia yakni PT Japfa Compeed Indonesia untuk menjadi salah satu pemasok bahan baku pabrik pakan.

Terlebih lagi substansi program ini adalah pengabdian masyarakat dimana ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara Sekretaris Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Nasrullah, saat berkunjung di Makassar menjelaskan bahwa tingkat kebutuhan jagung sebagai bahan komponen terbesar dalam industri pakan di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat kurang lebih 5 sampai 8 persen bahkan mencapai 10 persen kebutuhan jagung tersebut.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa program zero impor yang telah dicanamkan oleh pemerintah akan dimulai di tahun 2017 dan salah satu upaya untuk melakukan program tersebut adalah dengan melakukan perluasan lahan dan melakukan integrasi dengan perkebunan dalam memanfaatkan fungsi lahan.

"Kita bisa zero impor atau tidak itu ditangan kita, sehingga pak Mentri membuat gerakan-gerakan, upaya-upaya perluasan area termasuk sekarang ini yang terbaru adalah melakukan integrasi dengan perkebunan salah satunya adalah sawit," katanya.

Keuntunganya adalah yang pertama pemanfaatan lahan. Yang kedua adalah untuk pendapatan sebelum tanaman lain diproduksi, maka digantikan dengan tanaman jagung untuk menunggu tanaman lain,"tambah Nasrullah.

Selain itu, dirinya juga menyatakan dalam membina industri-industri pakan di seluruh Indonesia, Kementrian melakukan kerjasama-kerjasama di mana salah satunya dengan Unismuh Makassar guna untuk mendata dalam bidang aset, baik aset lahan maupun aset SDM.

Menurutnya banyak mahasiswa yang bisa dijadikan sumber daya yang bisa melakukan penilitian dan juga sekaligus membina masyarakat petani dalam upaya pengembangan budidaya jagung.

"Supaya mahasiswa itu juga berbudidaya dan sekaligus membina petani. Itu harapan kita, makanya kita tempatkan program-program pengembangan jagung ini dan adapun pangan lainnya itu ke perguruan tinggi, itu misinya pak mentri. Bukan cuman misi SDMnya tercapai, justru produksinya juga meningkat,"sebutnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024