Pasangkayu (Antara Sulbar) - Banjir melumpuhkan jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan wilayah Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, sehingga menyebabkan antrean panjang kendaraan tak bisa terbendung.

"Hujan selama berjam-jam di daerah ini mengakibatkan genangan air menutupi badan jalan. Akibatnya, kendaraan roda empat dan dua dari dua arah berlawanan harus terhenti selama berjam-jam," kata Adhi salah seorang sopir yang terjebak macet akibat banjir yang melanda daerah Mamuju Utara, Kamis.

Jalan penghubung antara Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah terhalang akibat ketinggian air semakin meninggi. Lokasi banjir ini tepatnya di Desa Bamballamotu, sekitar 60 kilometer dari kota Pasangkayu.

Banjir baru bisa dilalui kendaraan roda enam milik perusahan sawit sekitar pukul 20.00 WITA.

Antrean kendaraan yang memanjang tersebut membuat sejumlah pengendara roda dua tidak sabar dan nekat menerobos banjir, sehingga tidak sedikit dari mereka terpaksa harus mendorong kendaraannya karena mogok di tengah genangan banjir.

Selain jalan penghubung antarkabupaten yang terendam banjir, ratusan hektar lahan sawit milik PT Pasangkayu juga terendam banjir. Musibah ini juga dampak maraknya pembukaan lahan perkebunan sawit di daerah itu.

"Tak ada lagi resapan air akibat pembukaan lahan perkebunan yang terus terjadi. Akibatnya, saat curah hujan cukup tinggi, maka dengan mudah genangan air tak bisa dielekkan lagi," ucapnya.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024